JAKARTA--Presiden Frankfurt Book Fair (FBF) Juergen Boos memastikan kesiapan Indonesia untuk menjadi guest of honour (GoH) pada FBF tahun 2015. Pada kunjungannya mulai 16-19 Juli 2010, Juergen akan melihat peta jalan (road map) Indonesia meliputi keaktifan Indonesia mengikuti dan menyelenggarakan pameran buku baik tingkat nasional, regional, maupun internasional. Kemudian akan dilihat seberapa besar karya-karya dalam bentuk buku dan pasar buku di Indonesia.
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Bidang Pendidikan, Musliar Kasim yang mewakili Mendikbud Mohammad Nuh mengungkapkan, ajang tahunan ini penting untuk mempromosikan Indonesia bukan hanya terkait buku semata, tetapi juga pendidikan, kebudayaan, pariwisata, dan ekonomi kreatif.
"Indonesia sangat kaya ragam bahasa dan memiliki lebih dari 30 etnis dengan bahasa dan budaya yang berbeda," terang Musliar di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Senin (16/7).
Musliar menyebutkan, saat ini ada sebanyak 250 dosen yang belajar di Jerman dengan berbagai mekanisme beasiswa seperti debt swap. "Kami punya program 1.000 beasiswa untuk dosen di berbagai negara," sebut Musliar.
Juergen mengatakan, FBF mengemban misi untuk menyelenggarakan pameran buku tingkat internasional, mempromosikan kebudayaan Jerman, dan mendukung penerbitan buku di seluruh dunia. "Kegiatan ini bertujuan tidak hanya dalam makna kebebasan untuk berbicara semata, tetapi juga bekerjasama dengan asosiasi penulis di setiap negara melalui kegiatan pelatihan dan seminar," katanya.
Salah satu bagian penting dari GoH, lanjut Juergen, adalah program menterjemahkan buku. Menurutnya, kriteria penilaian sebagai GoH tidak didasarkan pada besar kecilnya suatu negara, tetapi identitas budayanya seperti keragaman bahasa. Tidak hanya melalui buku, tetapi dapat melalui film dan animasi komputer. "Yang terpenting bagi kami, suatu negara menunjukkan identitas budayanya, tidak hanya turisme," tutur Juergen.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdikbud Khairil Anwar Notodiputro menyampaikan, GoH merupakan peserta yang mendapatkan fasilitas khusus. Dicontohkan, stand bagi GoH lebih luas jika dibandingkan dengan peserta biasa. "Luas standnya bisa sampai 500 m2, kalau negera biasa cuma 100-200 m2. Selain buku, bisa ditampilkan kultur dan pariwisata," katanya.
Ajang FBF merupakan ajang para pebisnis penerbitan buku dan perusahaan multimedia dari seluruh penjuru dunia. Mereka melakukan kegiatan negosiasi dalam kerja sama penerbitan dan transaksi lisensi internasional. Tidak kurang dari 7.000 peserta pameran dari lebih 100 negara dan 300.000 pengunjung hadir pada ajang tersebut. Selain para pelaku perbukuan, pengunjung yang hadir adalah pustakawan, jurnalis, penulis, translator, agen literasi, percetakan, civitas akademika, dan peneliti. (Cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gedung SMPN 1 Ambruk, 2 Pekerja Tertimbun
Redaktur : Tim Redaksi