jpnn.com, SINGAPURA - Presiden Halimah Yacob segera pindah dari flat alias rumah susun (rusun) yang selama ini ditempatinya di Yishun, North Region, Singapura.
Pada Senin (2/10), perempuan 63 tahun itu akhirnya menerima saran Kementerian Dalam Negeri (MHA) untuk meninggalkan flat yang dihuninya bersama keluarga selama lebih dari tiga dekade terakhir.
BACA JUGA: Bawa Anak Liburan ke Singapura, Ini Ketakutan Surya Saputra
’’Kami telah menginformasikan detail pengamanan yang harus kami berikan kepada Ibu Halimah selama beliau tinggal di rumah pribadinya. Kami juga sulit memberikan pengamanan dan perlindungan maksimal jika beliau tetap tinggal di sana.’’ Demikian bunyi keterangan tertulis yang MHA sebar luaskan melalui media Singapura.
Karena itu, MHA menyarankan agar Halimah segera pindah. Dengan demikian, MHA bisa memberikan pengamanan dan perlindungan maksimal kepada presiden perempuan pertama Negeri Merlion tersebut.
BACA JUGA: Halimah Yacob Setiap Ramadan Selalu Santuni Ratusan Orang
Setelah mempertimbangkan masukan MHA tersebut, Halimah lantas menyepakati rekomendasi untuk pindah. Namun, dia tidak menyebut akan pindah ke mana.
Biasanya, presiden Singapura tinggal di istana kepresidenan. Namun, Halimah yang dilantik pada 13 September lalu memilih untuk bertahan di rumah lamanya.
BACA JUGA: Pemimpin Perempuan di Asia, Antara Tekanan dan Stereotipe
Yakni, di flat jumbo yang menggabungkan dua flat dengan masing-masing lima dan empat kamar tidur. Sejak saat itu, MHA menyiagakan personel keamanan khusus di bangunan vertikal berwarna pink tersebut untuk mengamankan sang presiden. (thestar/todayonline/hep/c14/any)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aksi Diam dan Tagar Not My President untuk Halimah Yacob
Redaktur & Reporter : Adil