jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa peningkatan cadangan devisa sangat penting untuk mewujudkan ketahanan ekonomi nasional. Penegasan sampaikannya dalam rapat terbatas lanjutan mengenai upaya memperkuat cadangan devisa negara di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (14/8).
"Memperkuat cadangan devisa merupakan hal yang sangat penting yang harus kita lakukan agar ketahanan ekonomi kita semakin kuat terutama dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global, termasuk dampak yang terakhir terjadi di perekonomian Turki," kata Presiden mengawali arahannya.
BACA JUGA: Asman Abnur Mundur dari Menteri, PAN Merasa Tak Rugi
Presiden Ketujuh RI menyebut, pada saat yang sama pemerintah juga harus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, inflasi yang rendah, serta menjaga agar defisit transaksi berjalan berada pada level yang aman.
"Kalau saya lihat dari sisi fiskal, sekarang ini saya kira menteri keuangan telah mengelola dengan kehati-hatian yang sangat. Defisit APBN kita 2,12 (persen) dan tahun depan kita sudah akan turun di bawah dua," ucap Jokowi -sapaan presiden.
BACA JUGA: Menteri BUMN Diberi Misi Menyuplai Semen dan Baja ke Lombok
Terkait kebijakan moneter, dia mengatakan bahwa pengelolaan yang dilakukan oleh Bank Indonesia sudah berjalan baik. Demikian halnya dengan yang telah dilakukan Otoritas Jasa Keuangan yang berhasil menjaga rasio permodalan perbankan yang kuat.
"Saya melihat pengelolaan oleh Bank Indonesia sangat hati-hati, sangat prudent. Saya kira ini akan terus kita dukung dan juga di sisi OJK kalau kita lihat juga CAR (rasio permodalan) perbankan kita masih sangat kuat, berada pada posisi 20 persen lebih, 22 tepatnya sehingga hal-hal inilah yang harus terus kita jaga," tambahnya.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Ketua DPR Sudah Terima Undangan Pelantikan Syafruddin Besok
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Punya Ratusan Jubir, Kubu Prabowo Bilang Begini
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam