jpnn.com, KEBUMEN - Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan sejumlah pejabat negara, termasuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo baru saja melaksanakan panen raya di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Kegiatan ini merupakan rangkaian kunjungan kerja Presiden Jokowi dan dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan nasional.
BACA JUGA: Ketua Bakohumas Apresiasi Peran Komunikasi Publik Kementan dalam Penanganan Kasus PMK
Presiden Jokowi menyampaikan panen raya dimulai Maret ini dan puncak panen raya akan terjadi pada April mendatang.
Ditemui di lokasi panen raya, Bupati Kebumen Arif Sugiyanto mengaku bersyukur atas capaian tersebut.
BACA JUGA: Kementan dan APDESI Gelar Sosialisasi Pengembangan Kawasan Kedelai
Menurut dia, peningkatan produksi memiliki dampak besar terhadap kesejahteraan petani.
Bagi Bupati Arif Sugiyanto, capaian tersebut tidak lepas dari kerja keras jajaran Kementan dalam melakukan pendampingan maupun memberikan bantuan.
BACA JUGA: Panen Raya Cabai Rawit Seluas Ratusan Hektare di Tuban Dijadwalkan Jelang Ramadan
Tercatat, Kebumen sendiri memiliki angka panen sebanyak 428 ribu ton gabah dan memiliki surplus beras sebanyak 176 ribu.
"Ini adalah satu hal yang baik untuk Indonesia, tentunya juga untuk pangan kita. Dalam hal ini masyarakat dari petani mendapatkan bantuan peralatan alsintan yang cukup banyak dari Kementan, baik itu traktor, combain harvest maupun power traktor," ujar Bupati Arif Sugiyanto, Kamis (9/3).
Arif mengatakan berbagai bantuan tersebut mampu memudahkan petani dalam meningkatkan produksi.
Terlebih Kabupaten Kebumen memiliki potensi padi yang luar biasa serta akses distribusi pangan yang luas untuk kebutuhan masyarakat Jawa Tengah maupun kota lainya di Indonesia.
"Tentunya ini menjadikan satu hal yang memudahkan petani untuk produksi hingga panen. Insyaallah akan ada panen raya serentak untuk Indonesia yang dimulai dari Kabupaten Kebumen," ujarnya.
Mentan Syahrul Yasin Limpo memastikan kebutuhan beras secara nasional dalam posisi aman.
Kepastian ini menurut Mentan terjadi seusai panen raya petani di seluruh Indonesia.
Bahkan, SYL mengaku sudah melakukan validasi melalui data BPS, satelit standing crop, laporan daerah dan tinjauan langsung di lapangan.
Semua data sama dan hasilnya mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia selama beberapa bulan ke depan.
"Panen raya seluruh Indonesia hari ini secara masif telah dimulai oleh Bapak Presiden. Data yang paling tinggi akan masuk pada April mendatang. Kami berharap kurang lebih 10 juta hektare penanaman itu secara serentak akan dipanen bersama dalam waktu yang sangat singkat ini," kata Mentan SYL.
Sebagaimana diketahui, produksi padi nasional 2022 mencapai 54,75 juta ton GKG atau mengalami kenaikan sebanyak 333,68 ribu ton atau 0,61 persen jika dibandingkan produksi 2021 yang hanya 54,42 juta ton GKG.
Sementara itu, luas panen pada 2022 mencapai 10,45 juta hektare, mengalami kenaikan sebanyak 40,87 ribu hektar atau naik 0,39 persen apabila dibandingkan dengan luas panen 2021 sebesar 10,41 juta hektare.
Adapun potensi produksi padi Kabupaten Kebumen sendiri pada Maret 2023 ini mencapai 115 ribu ton GKG dengan luas panen Maret 2023 seluas 19 ribu hektare (M1: 5.745 ha, M2 : 5.342 ha, M3 3.241 ha, dan M4: 4.720 ha).
Lokasi panen paling besar terjadi di Desa Lajer, Kecamatan Ambal.
Untuk varietas yang digunakan adalah Ciherang, Inpari 42, Inpari 32. Indeks pertanaman IP-300. Potensi produktivitas 7-8 ton/ha dengan harga GKP Rp. 4.300/kg. (mrk/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi