jpnn.com, LOMBOK TIMUR - Presiden Jokowi bersama Ibu Negara Iriana meninjau kondisi korban gempa Lombok di Kecamatan Sambelia, Lombok Timur. Didampingi sejumlah menteri, presiden menyambangi korban di tenda-tenda pengungsian. Jokowi memastikan, rumah rusak akan dibantu rata-rata Rp 50 juta.
Menggunakan helikpoter kepresidenan, Jokowi terbang dari Sumbawa dan mendarat di SPN Polda NTB. Ikut dalam rombongan, Staf Kepresidenan Jendral (purn) Moeldoko, Pangdam IX Udayana Mayjend Beny Susianto, Kapolda NTB Irjen Pol Achmat Juri, dan Gubernur NTB TGB HM Zainul Majdi. Juga Menteri PUPR Mochammad Basuki Hadimuljono, dan Kepala BNPB Willem Rampangeley.
BACA JUGA: Pendaki Gunung Rinjani Minta Dijemput pakai Helikopter
Rombongan Presiden tiba di lokasi pengungsian Lapangan Desa Madayin pukul 08.12 Wita. Jumlah pengungsi di sana 450 jiwa. Didampingi Gubernur TGB, Presiden Jokowi berdialog dengan pengungsi. Di hadapan presiden warga meminta bantuan berupa uang tunai. ”Uang saja pak...!” seru warga kompak.
Setelah berdialog, Jokowi membagikan bantuan paket Sembako, isinya beras, gula, minyak goreng, dan teh. Selain itu, Jokowi juga membagikan buku tulis kepada anak-anak korban gempa.
BACA JUGA: TNI Kerahkan 140 Pasukan Kopassus
Di Desa Madayin, Jokowi juga meninjau langsung rumah warga yang roboh akibat gempa. Setelah itu, Jokowi dan rombongan juga mendatangi lokasi pengungsian Lapangan Desa Obel-Obel Kecamatan Sambelia. Di sini, Presiden Jokowi memberikan uang tunai bagi empat ketua RT, masing-masing Rp 25 juta.
Ia juga menyambangi pengungsi di SDN 1 Obel-Obel. Di lokasi itu ada 500 jiwa mengungsi. Jokowi kembali membagikan bantuan Sembako, buku tulis, tas, sarung, sapu tangan dan santunan tunai kepada keluarga korban yang meninggal dunia.
BACA JUGA: Korban Gempa Lombok Butuh Bantuan untuk Bayi
Sebelum terbang ke Dompu, Presiden dan rombongan dalam perjalanan berhenti dan membagikan sarung kepada para pengungsi di SDN 4 Belanting.
Kedatangan Presiden Jokowi membuat korban gempa Lombok sedikit terhibur. Paling tidak mereka bisa tersenyum dan melupakan sejenak gempa berkekuatan 6,4 skala richter (SR) yang memporak-porandakan kampung halaman mereka.
Anak-anak yang menunggu sejak pagi girang bukan kepalang bisa bertemu Presiden. Mereka berebut mendapatkan buku tulis yang dibagikan orang nomor satu di Indonesia itu. TGB pun ikut membantu membagikan.
Amaq Hamdani, warga Madayin yang rumahnya dikunjungi Presiden Jokowi mengaku senang karena didatangi Presiden. Apalagi Hamdani cukup lama diajak duduk bersama sang presiden di atas berugak (gazebo) halaman rumahnya. “Senang, senang,” katanya tersenyum.
Rumah Hamdani sendiri roboh. Di sana, ia tinggal bersama tujuh orang anggota keluarga, lima orang anak dan istrinya. Beruntung semua anggota keluarganya selamat. Tapi anak-anaknya mengalami luka di kaki, tangan, dan kepala. Bantuan Rp 50 juta menurutnya sudah cukup. ”Sebenarnya rumah saja juga belum jadi, jadi cukup,” katanya.
Kepada wartawan, Presiden Jokowi mengucapkan turut berduka bagi para korban, baik yang meninggal maupun luka-luka. Pemerintah akan memberikan bantuan perbaikan rumah dengan nilai rata-rata Rp 50 juta.
Tapi bantuan baru akan diberikan setelah BNPB selesai melakukan pendataan. Pendataan sendiri hingga kemarin sedang dilakukan. Jumlah total penerima bantuan nanti akan dikeluarkan gubernur. Dalam satu hari diharapkan pendataan selesai, sehingga semua rumah bisa segera diperbaiki.
Ia meminta BNPB menindaklanjuti pemberian bantuan. Tentu dengan supervisi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Nilai bantuan Rp 50 juta dinilai cukup. Sebab dalam dialog warga meminta uang tunai Rp 40 juta hingga Rp 45 juta. Akhirnya jalan tengahnya Rp 50 juta. ”Plus minus, kan ada rusak berat, rusak ringan, dan tidak rusak,” katanya.
Meski warga memperbaiki sendiri, tetapi akan tetap diawasi Kementerian PUPR. Juga dibantu anggota TNI dan Polri untuk proses perbaikan dan bersih-bersih rumah. ”Ini kerja bersama-sama.”
Jokowi mengingatkan, karena Indonesia berada di ring of fire (cinci api), masyarakat harus sigap menghadapi berbagai bencana. Baik gempa bumi, banjir dan sebagainya.
Sementara untuk para pendaki Gunung Rinjani yang masih terjebak, ia sudah meminta Basarnas bersama BNPB, TNI dan tim melakukan evakuasi. Diharapkan, proses evakuasi segera selesai. ”Semoga selesai semuanya,” tandasnya. (ili)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bamsoet Berharap Penanganan Pascagempa NTB Cepat dan Masif
Redaktur & Reporter : Soetomo