jpnn.com, JAKARTA - Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia memastikan menangani kasus kematian Nofryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J secara transparan.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan hal itu untuk merespons pernyataan Presiden Joko Widodo agar penanganan kasus yang menjadi perhatian Asia itu tidak ditutup-tutupi.
BACA JUGA: Pesan Jokowi Jelas, Jangan Sampai Rakyat Ragu dengan Polri Gegara Kasus Irjen Ferdy Sambo
Irjen Dedi mengatakan saat ini tim khusus (timsus) yang dibentuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo maraton bekerja mengusut perkara tersebut.
"Tim masih bekerja maksimal," kata Dedi pada Kamis (21/7).
BACA JUGA: CCTV di Rumah Irjen Ferdy Sambo Baru Diumumkan Polri, Jokowi Sampai Beri Penekanan
Jenderal bintang dua itu menyebut saat ini timsus sedang mendalami rekaman CCTV yang telah ditemukan dari sekitar rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Irjen Dedi mengatakan hasil pendalaman rekaman kamera pengawas yang kini berada di tangan tim laboratorium forensik itu, bakal disampaikan secara terbuka.
BACA JUGA: Kamaruddin Blak-Blakan Ungkap Kejadian Jumat Malam, Adik Brigadir J Saat Itu...
"Teknis dan metodenya laboratorium forensik yang paham. Nanti kalau sudah selesai akan disampaikan," tutur Irjen Dedi.
Jangan ditutup dong
Presiden Jokowi meminta Polri tidak menutup-nutupi penyidikan atau temuan dalam kasus yang menewaskan Brigadir J.
"Saya sudah sampaikan, usut tuntas, buka apa adanya, jangan ada yang ditutup-tutupi, transparan," kata Jokowi di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Kamis.
Kepala negara menegaskan bahwa pengusutan secara tuntas dan transparan penting, agar tidak ada keragu-raguan dari masyarakat.
Jokowi bilang Polri sebagai institusi, harus menjaga kepercayaan publik.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tak tinggal diam.
Dia telah menonaktifkan Irjen Ferdy Sambo dari jabatannya sebagai Kadiv Propam Polri, Brigjen Hendra Kurniawan dari Karopaminal, dan Kombes Budhi Herdi Susianto dari Kapolres Jaksel.
Penonaktifan itu dilakukan guna menjaga objektivitas Polri dalam penanganan drama berdarah di rumah Pak Kadiv. (cr3/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Irjen Ferdy Sambo Diganti Brigjen Hendro Pandowo? Kombes Nurul Azizah & Irjen Dedi Kompak
Redaktur : Mufthia Ridwan
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama