Presiden Jokowi Resmikan KITB, Danareksa Siapkan Jaring Investasi Asing

Senin, 29 Juli 2024 – 13:12 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan operasional Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Foto: supplied

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan operasional Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Jumat kemarin (26/7).

KITB sebagai bagian dari Klaster Kawasan Industri di PT Danareksa (Holding BUMN Danareksa) diharapkan dapat menjaring investasi penanaman modal asing (PMA) dari arus relokasi industri global dan menyerap tenaga kerja yang masif.

BACA JUGA: Kabar Baik, Ratusan Warga Batang Diterima Kerja di KITB

Peresmian ini juga dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, serta pejabat kementerian dan lembaga lainnya.

Sebagaimana diketahui, saat ini terjadi tren pergeseran rantai pasokan dari Tiongkok ke Asia Tenggara yang disebabkan oleh berbagai dinamika, seperti kondisi geopolitik, ekonomi, dan komersial.

BACA JUGA: Kemnaker Gelar Pelatihan untuk Pastikan Warga Setempat Terserap KITB

Di saat yang bersamaan, pemerintah mendorong peningkatan investasi pada infrastruktur untuk meningkatkan daya saing dan menarik PMA, di mana pembangunan manufaktur bergeser ke Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk memanfaatkan biaya yang lebih rendah. Hal ini didorong oleh pembangunan konektivitas mulai dari jalan tol, pelabuhan, dan jalur kereta api.

Direktur Utama Holding BUMN Danareksa Yadi Jaya Ruchandi mengatakan holding BUMN Danareksa sebagai satu-satunya Holding Spesialis Transformasi dan Investasi di Indonesia berkomitmen menjalankan amanat Proyek Strategis Nasional (PSN) dari pemerintah untuk meningkatkan kapasitas KITB agar dapat menjaring PMA dan menyerap tenaga kerja yang masif.

BACA JUGA: Geram Kapolres Jember 5 Anggotanya Dikeroyok Pesilat PSHT, Aipda Parmanto Terluka Parah

"Sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pendapatan negara melalui pajak dan pendapatan daerah melalui retribusi. KITB telah kami siapkan dengan infrastruktur dasar dan utilitas yang lengkap, serta didukung dengan konektivitas terlengkap, mulai dari jalan tol, pelabuhan, dan jalur kereta api dengan mengusung konsep green, sustainable, dan circular economy,” katanya.

KITB menghadirkan solusi terintegrasi di atas lahan seluas 4.300 hektare yang mengakomodasi kebutuhan industri global yang mengadopsi teknologi tinggi, termasuk juga industri padat karya.

Dari aspek sosial, KITB saat ini telah menyerap 19 ribu tenaga kerja, dan diharapkan dapat menyerap lebih dari 200 ribu tenaga kerja di masa mendatang.

Yadi menambahkan bahwa saat ini nilai investasi yang masuk ke KITB sudah mencapai Rp 14,8 triliun dari utilisasi lahan seluas 271 hektare.

"Adapun investasi yang masuk berasal dari sejumlah negara di Asia, Amerika, dan Eropa," katanya.

Direktur Utama KITB Ngurah Wirawan mengatakan KITB menyediakan utilitas dasar yang lengkap dengan berorientasi pada keberlanjutan, antara lain industri berbasis teknologi (SEG Solar), penggunaan energi terbarukan, pengelolaan Water Treatment Plant (WTP), Waste-Water Treatment Plan (WWTP), dan Sewage Treatment Plant (SWTP) dan infrastruktur terpadu yang ramah lingkungan, fasilitas hunian bersertifikasi Greenship Neighborhood, serta bisnis model yang berkelanjutan dan berdaya saing dengan pemberdayaan tenaga kerja lokal.

“Kami optimistis bahwa KITB dapat turut berkontribusi dalam menggerakkan ekonomi Indonesia dan turut mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar,” katanya. (jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

BACA ARTIKEL LAINNYA... 3 Rumah Sakit Klaim Fiktif BPJS Kesehatan Miliaran Rupiah, KPK Turun Tangan, Nah Loh


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler