Presiden Jokowi Tinjau Panen Raya Padi di Kabupaten Malang

Kamis, 29 April 2021 – 15:40 WIB
Presiden Jokowi didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, gubernur dan sejumlah bupati meninjau panen raya padi di Desa Kanigoro, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (29/4). Foto: Kementan.

jpnn.com, MALANG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau panen raya padi di Desa Kanigoro, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (29/4).

Presiden juga berdialog dengan para petani sekitar yang rata-rata mampu memproduksi gabah maksimal sebanyak 8 ton per hektare.

BACA JUGA: Mentan SYL Kawal Panen Raya Padi dan Serap Gabah di Sumsel

"Siang hari ini saya ada di Malang untuk melihat panen dan tanam. Saya juga akan melihat penggilingan dan ingin memastikan bahwa produksi padi pada panen yang ada betul-betul bisa memenuhi kebutuhan rakyat," ujar Presiden Jokowi didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Ketua DPR RI Puan Maharani, gubernur dan sejumlah bupati.

Menurut dia, keberhasilan panen dan tanam tahun ini akan menentukan perhitungan berapa kebutuhan rakyat secara detail. Sehingga, kata dia, ke depan Indonesia tidak perlu melakukan impor atau bergantung pada negara lain.

BACA JUGA: Petani Panen Raya, Harga Cabai di Jatim Mulai Turun

“Oleh sebab itu kita tidak perlu impor, tetapi ingat hitung-hitungannya harus pasti karena ini menyangkut masalah perut rakyat," ujarnya.

Jokowi mengatakan berdasarkan laporan yang ada saat ini para petani sedang membutuhkan alat mesin produksi baik traktor maupun combai harvester. Dia berjanji kebutuhan tersebut akan segera dipenihi untuk mendukung jalanya produksi.

Kabupaten Malang adalah salah satu kabupaten yang memiliki potensi besar pada sektor pertanian, terutama pada tanaman pangan.

Secara terperinci, April 2021 ini Kabupaten Malang memiliki potensi luas panen padi hingga 6.441 hektare dengan estimasi produksi 45.774 ton GKG.

Bulan Mei mendatang, potensi luas panen di sana diperkirakan mencapai 4.829 hektare dengan estimasi produksi 34.243 ton GKG dan harga rata rata gabah mencapai 4600 per kilogram atau 5600 untuk GKG.

Sebagai gambaran, selama ini produksi pangan Jawa Timur, telah berperan besar menjamin ketersediaan pangan secara nasional, terutama untuk 16 provinsi bagian timur Indonesia.

Di Jawa Timur, lumbung pangan andalan sudah ditunjukkan oleh Ngawi, Lamongan, Bojonegoro dan Ponorogo.

Adapun secara geografis, sebagian besar wilayah di Jawa Timur memang berpotensi menjadi lumbung pangan, fakta tersebut membuktikan bahwa Jawa Timur layak dinobatkan sebagai penghasil beras terbesar di Indonesia.

Prestasi tersebur juga didukung oleh Data Pangan Provinsi Jawa Timur tahun 2020, dengan luas panen mencapai 1,761,881 ha, produksi padi di daerah ini dapat mencapai 10.022.386 ton GKG atau setara dengan 5,757.316 ton beras.

"Sekali lagi saya berharap ketahanan pangan kita, kedaulatan pangan kita betul betul bisa kita raih tanpa harus impor dari negara lain," tutup Jokowi. (*/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler