jpnn.com, BONE - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ibu Negara Iriana meninjau pelaksanaan program pompanisasi Kementerian Pertanian di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (4/7).
Rombongan ini turut dihadiri Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang memberikan bantuan pompa sebanyak 300 unit untuk pengairan sawah tadah hujan di wilayah tersebut.
BACA JUGA: Gandeng Unas, Kementan Kembangkan Kampung Hortikultura Ramah Lingkungan di Sukabumi
Di lokasi pompanisasi, presiden dan rombongan disambut ratusan petani yang sejak pagi telah menanti.
Mereka turut berdialog membahas kekeringan hingga upaya pemerintah dalam meningkatkan produksi melalui pompanisasi.
BACA JUGA: Kementan Gelar Acara Internasional di Jakarta, Peluang Bagi Produk Hortikultura Indonesia
Diketahui, pompanisasi adalah upaya pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani dengan memperbaiki sistem irigasi di daerah kering seperti di Sulsel.
Hingga kini, program tersebut sudah berjalan hampir 80 persen.
BACA JUGA: Kementan Dorong Peningkatan Produksi Hortikultura jadi Prioritas Utama
Petani di Desa Jaling bernama Isal (42) mengungkapkan kebutuhan air sangat mendesak karena hujan tak kunjung datang, terutama untuk mengairi tanaman sawahnya yang berada di dataran tinggi.
Karena itu, Isal bersyukur pemerintah hadir di saat yang tepat dalam memenuhi kecukupan air melalui pompa.
"Kurang hujan, padahal di sini air hujan saja yang ditunggu. Ini kan sawah tinggi daratannya, jadi menunggu air hujan baru bisa bertani di sawah. Alhamdulillah ada pompa jadi lancar bersawahnya," kata Isal.
Isal menyampaikan apresiasi atas bantuan pompa yang diberikan pemerintah yang dapat membantunya dalam bertani hingga meningkatkan produksi menuju Indonesia swasembada dan lumbung pangan dunia.
"Ada (perbedaannya), kalau tidak ada hujan tidak menggarap sawah, karena ini sawahnya air hujan saja ditunggu, kalau tidak ada air hujan tidak bisa menggarap sawah," ungkap Isal.
Petani lainnya, Andi Mus Mulyadi juga menyampaikan terima kasih atas bantuan pompa yang sangat bermanfaat bagi pemenuhan air sawah.
Menurut Andi, pompa tersebut dapat mengatasi kekurangan air saat musim kemarau panjang seperti saat ini.
"Kalau ada pompa cepat teratasi airnya, kalau kekurangan kayak kemarau," tambahnya.
Selain itu, Andi juga menekankan perbedaan signifikan dalam produktivitas tanam sejak menggunakan pompa irigasi.
Bahkan, Andi mengatakan dirinya dan petani lainnya dapat bertani hingga tiga kali dalam setahun.
"Kalau tidak ada pompa tanam hanya satu kali dalam setahun. Selama ini ada pompa, alhamdulillah, bisa sampai tiga kali kalau hasilnya merata. Beda ton-nya selama pakai pompa hampir satu ton dengan pakai pupuk organik," ucap Andi.
Dia mengaku sangat bersyukur bisa didatangi Presiden Jokowi.
"Kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuannya," tambahnya.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kegiatan ini, antara lain Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Pj Gubernur Sulsel Zudan Arif Fakrulloh, dan Pj Bupati Bone Andi Islamuddin. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi