Presiden: Kelapa Sawit Kita Sudah Tua Renta dan Pikun

Senin, 27 November 2017 – 18:07 WIB
Presiden RI Joko Widodo didampingi Mentan Amran Sulaeman menanam kelapa sawit di Desa Kota Tengah Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Senin (27/11). Foto: Humas Kementan RI

jpnn.com, MEDAN - Presiden Joko Widodo mengatakan, Indonesia perlu meremajakan semua tanaman sawit.

Sebab, bila tidak diremajakan, maka predikat produsen sawit terbesar dunia tidak akan bersandar pada Indonesia.

BACA JUGA: Anies sampai Jokowi Diundang ke Reuni Alumni 212

"Karena banyak kelapa sawit kita tua renta dan pikun. Produktivitas menurun," kata Jokowi -sapaan Joko- dalam sambutannya pada acara Peremajaan Sawit Rakyat di Desa Kampung Tengah, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumut, Senin (27/11).

Di Indonesia, terdapat sekitar 10 juta hektare tanaman sawit. Menurut Jokowi, hampir sebagian sawit tersebut sudah memasuki usia tidak produktif yaitu 25 sampai 50 tahun.

BACA JUGA: Jokowi: Saya Mengutuk Keras Serangan di Mesir

Untuk di Sumatera Utara, kata Jokowi, 350 hektare tanaman sawit harus diremajakan.

"Harus diremajakan semuanya. Harus milik rakyat. Kalau tidak kita disalip negara lain," imbuh Jokowi.

BACA JUGA: Jokowi: Saya Kurus-kurus Begini Tetap Sehat

Jokowi mengakui untuk meremajakan sawit Indonesia butuh tenaga dan biaya besar.

Karena itu, pemerintah melalui kementerian terkait, BUMN dan perusahaan swasta harus membuat program yang mendukung petani sawit.

Sebab, bila itu tidak dilakukan, maka Indonesia tidak bisa menentukan dan mendominasi pasar sawit dunia.

"Malaysia sudah tanam. Afrika sekarang mulai tanam sawit. Banyak dulu kita jago, tapi disalip negara lain karena kita tidak meremajakannya," jelas Jokowi. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi: Kita sedang Membuat Ledakan Baru di Dunia Pariwisata


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler