jpnn.com - JAKARTA--Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono kembali mengingatkan menterinya yang tidak lagi bisa fokus bekerja karena urusan politik (Pilpres), untuk mundur dari kabinetnya.
Ini disampaikan Presiden saat menggelar sidang kabinet paripurna di kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu, (4/6).
BACA JUGA: Kapolri: Belum Ada Ancaman Teror Pilpres
"Para menteri ingin jadi bagian, atau berperan secara aktif di sebuah timses, baca baik-baik ini, tentu saudara bisa memilih barangkali untuk tidak melanjutkan keberadaan di kabinet ini atau mengundurkan diri," kata Presiden pada jajaran menterinya dalam sidang paripurna.
Presiden mengklaim ia memberikan pilihan itu bukan berarti ia melarang menteri untuk jadi bagian dari timses capres-cawapres.
BACA JUGA: JK Dipanggil Bersaksi dalam Kasus Korupsi di Kemenlu
Namun, ia menginginkan agar menteri juga tetap fokus bekerja, dan menjalankan tanggungjawab di kementerian masing-masing.
Presiden mengaku menegur demikian, bukan sengaja untuk mempersulit posisi para menteri yang dimaksud.
BACA JUGA: 10 Kementerian Berapor Merah Diberi Waktu 4,5 Bulan Perbaiki Kinerja
"Saya mengikuti media massa, ada yang keluarkan pernyataaan tidak akurat seolah para menteri tidak boleh ikut menyukseskan pasangan capres cawapres, tidak boleh bergabung dalam timses. Bukan. Tapi kuncinya manakala kegiatan itu akhirnya tidak memungkinan lagi bagi saudara untuk jalankan tugas dan tanggung jawabnya, maka tentu saya sebagai kepala pemerintahan harus katakan tidak boleh begitu. Saya kira jelas sekali aturan ini," tegas Presiden.
Presiden mempersilakan menteri untuk mengurusi kewajiban politiknya, sesuai aturan yaitu dengan mengambil cuti.
Menteri memperoleh jatah cuti satu hari ditambah libur Sabtu dan Minggu jika ingin mengikuti kegiatan politik maupun menjadi timses. Perizinan, kata dia, dilakukan di Kementerian Sekretariat Negara beberapa hari sebelum cuti.
"Saya kira aturannya jelas, saya tidak mempersulit, cuma mengatur karena saya bertanggungjawab atas apa yang harus dicapai kabinet. Supaya saudara tidak menyimpang dan nabrak peraturan. Nanti kalau ada keterlambatan, nanti panjang, bisa digoreng ke sana ke sini. Saya tidak ingin seperti itu," tandas Presiden. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Nekat Berpolitik, Kapolri: Mundur Saja!
Redaktur : Tim Redaksi