Presiden Lagi Pidato, Anggota Demokrat Acungkan Jempol

Jumat, 03 Maret 2017 – 00:02 WIB
White House. Foto: Karen Bleier/AFP

jpnn.com - jpnn.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump tampil hampir tanpa cela dalam pidato pertamanya di Kongres Selasa (28/2).

Baik isi maupun cara penyampaiannya, presiden ke-45 Amerika Serikat (AS) tersebut melakukannya bak seorang negarawan.

BACA JUGA: Panas! Partai Demokrat Bahas Pemakzulan Presiden

Tidak mencerminkan sosok Trump yang emosional dan asal bunyi seperti selama ini.

Dia juga memaparkan rencana pemerintahannya selama setahun ke depan dengan detail.

BACA JUGA: Lima Media Dilarang Ikut Briefing di Gedung Putih

Suami Melania Knauss itu berjanji memperbarui semangat warga Amerika.

"Lembaran baru dari kejayaan Amerika kini dimulai," ujar Trump di hadapan para legislator.

BACA JUGA: Uni Eropa Kebingungan Hadapi Trump

Pemimpin yang telah berusia 70 tahun tersebut memulai pidatonya dengan mengecam adanya ancaman bertubi-tubi terhadap komunitas Yahudi baru-baru ini.

Termasuk vandalisme makam Yahudi di Philadelphia.

Pemilik Trump Tower itu juga mengutuk pembunuhan bermotif rasial yang terjadi pada teknisi berdarah India Srinivas Kuchibhotla.

Sama dengan janjinya dalam pidato setelah dilantik sebagai president of the United States (POTUS), Trump menyatakan akan menghidupkan lagi industri-industri yang kini tengah sekarat.

Para veteran akan mendapatkan perawatan yang dibutuhkan dan militer akan memiliki alat-alat baru.

Selain itu, jalan, jembatan, terowongan, bandara, dan rel kereta api akan diperbarui.

Trump mengajukan anggaran USD 1 triliun atau setara dengan Rp 13.362,8 triliun.

Pembiayaan pemba­ngunan tersebut berasal dari negara maupun swasta.

"Amerika telah menghabiskan sekitar USD 6 triliun di Timur Tengah, ketika infrastruktur di dalam negeri hancur. Dengan USD 6 triliun tersebut, kita bisa membangun kembali negara kita, dua kali," ujarnya sebelum meminta anggaran pembangunan itu.

Kritik terhadap pemerintahan Obama juga muncul dalam pidatonya.

Menurut dia, selama delapan tahun pemerintahan lama, utang negara menumpuk.

Utang pemerintahan Obama bahkan lebih besar daripada utang seluruh presiden AS sebelumnya dijadikan satu.

Dia juga meminta Kongres mencabut dan mengganti asuransi kesehatan Obamacare.

Menurut dia, meminta seluruh penduduk untuk membayar asuransi yang disetujui pemerintah bukanlah solusi.

Sepanjang pidato, suasana di dalam gedung seperti terbelah. Legislator Republik berulang-ulang memberikan standing ovations untuk Trump.

Di saat bersamaan, legislator Demokrat justru tampak menekuk wajah.

Utamanya saat kebijakan-kebijakan lama Obama disebut-sebut.

Beberapa anggota Demokrat bahkan tampak mengacungkan jempol ke arah bawah saat Trump berpidato.

Sebagian besar di antara 66 legislator perempuan Demokrat juga memakai baju putih.

Pada masa gerakan hak-hak perempuan digulirkan pada 1900-an, para pendukungnya memakai baju putih tanda kemurnian.

Itulah yang menginspirasi legislator Demokrat.

Seluruh legislator berdiri dan bertepuk tangan bersamaan hanya saat Trump menyebut nama Carryn Owens, janda Ryan Owens.

Ryan merupakan anggota Navy SEAL yang terbunuh dalam operasi melawan Al Qaeda di Yaman bulan lalu.

"Seorang pejuang, pahlawan, bertempur melawan terorisme dan mengamankan negara kita," ujar Trump. (Reu­ters/AFP/CNN/sha/c10/any/jpnn) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Nih Revisi Kebijakan Trump Yang Bikin Panas Lagi


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler