jpnn.com, SAMARINDA - Presiden Madura United, Achsanul Qosasi mendukung penggunaan Video Assistant Referee ( VAR) atau teknologi rekaman video.
Menurut Qosasi, VAR merupakan alat bantu yang berguna untuk wasit agar dapat memberikan keputusan yang adil dalam setiap pertandingan.
Bahkan, pria yang paling getol menyuarakan kebutuhan VAR ini sangat yakin setiap klub bersedia sokongan membeli alat yang diperlukan.
BACA JUGA: Usai Libur 2 Hari, Borneo FC Genjot Persiapan Jelang Hadapi Bhayangkara FC
"Kami ingin menang sportif dan kalah terhormat. Jadi, kami tidak ingin wasit menjadi faktor hasil akhir. Jika PSSI belum butuh, kompetisi sangat memerlukannya. Saya yakin, setiap klub mau patungan," ujar Aq, sapaannya.
Pernyataan Aq direspons positif Presiden Borneo FC Nabil Husein Said Amin. VAR dinilai amat layak menunjang kualitas dan keadilan dalam sepak bola Tanah Air.
BACA JUGA: Seleksi Pemain U-20, Borneo FC Utamakan Pemain Lokal
"Sangat setuju dengan adanya VAR. Ini harus jadi perhatian khusus untuk kemajuan liga di Indonesia," kata Nabil.
Wajar jika Nabil bereaksi positif. Dia menganggap, keputusan para pengadil lapangan di Indonesia belum bisa bekerja maksimal. Bahkan ironinya banyak keputusan yang merugikan.
BACA JUGA: Tembus Semifinal Piala Indonesia, Lerby Eliandry dkk Diminta Tetap Membumi
"Dengan adanya VAR bisa menekan jumlah kekeliruan. Jadi, tidak ada yang dirugikan," imbuhnya.
Salah satu contoh nyata timnya dirugikan ialah proses terjadinya penalti kubu Persib Bandung di babak delapan besar Piala Indonesia 2018-2019. Kala itu, Renan Silva dianggap tersentuh bola di tangan. Padahal dalam rekaman ulang, si kulit bundar terkena dada. Namun wasit yang memiliki keputusan mutlak memberi hadiah sepakan dua belas pas.
"Kalau ada VAR, saya pastikan tidak akan terjadi penalti. Surat protes resmi juga tidak sering kami kirimkan jika wasit bekerja maksimal," pungkas Nabil. (*/abi/is/k15)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lerby Eliandry Jadi Penghangat Bangku Cadangan saat Bersua Persib
Redaktur & Reporter : Budi