jpnn.com, SAMARINDA - Skuat Borneo FC dapat banyak pujian setelah sukses melaju ke babak semifinal Piala Indonesia 2018/2019.
Performa apik di kandang Persib Bandung kembali mengangkat moral tim. Sanjungan pun menyapa tanpa henti, namun hal tersebut diharapkan tak bikin Pesut Etam jemawa.
BACA JUGA: Bhayangkara FC Protes, PSSI Bakal Kirim Rekaman Laga ke Jepang untuk Dipelajari
Menembus fase semifinal, Borneo FC memang tak bisa membusungkan dada.
Sebab, kalah 2-3 dari Persib di babak delapan besar, Lerby Eliandry dkk hanya unggul gol tandang dengan agregat skor akhir 4-4.
BACA JUGA: Rencana Rene Alberts Usai Persib Gagal Melaju ke Semifinal Piala Indonesia 2019
BACA JUGA: Jadwal Kumpul Tim Belum Jelas, Kiper Mitra Kukar Pilih Tarkam
Asisten pelatih Borneo FC Ahmad Amiruddin menuturkan, euforia kemenangan tak boleh berlarut-larut. Pasalnya, masih banyak laga yang mesti dimainkan. Terutama di kompetisi yang sebentar lagi bergulir.
BACA JUGA: Gagal ke Semifinal Piala Indonesia 2019, Pelatih Anyar Persib Bilang Begini
"Setiap hasil patut disyukuri, tapi jangan berlebihan. Kalah atau menang dalam sepak bola hal biasa," ujar Amir, sapaannya.
Mendapat tiket ke semifinal Piala Indonesia, Amir memaklumi jika banyak pihak yang bersuka cita. Prestasi yang didapat ini cukup luar biasa mengingat didapat dengan tak mudah.
BACA JUGA: Arema Kaget Jadi Pembuka Laga Liga 1 2019 Melawan PSS Sleman
"Suporter Pusamania dan masyarakat Samarinda sangat pantas bergembira. Ini hadiah untuk mereka. Tapi bagi kami, setiap hasil ada evaluasinya. Jadi tidak hanya terlena di satu kemenangan dan pertandingan saja," imbuhnya.
Agar tetap membumi, Amir mengingatkan seluruh pemain tetap fokus berlatih. Selain itu, ibadah menurut kepercayaan masing-masing selalu ditingkatkan. Pasalnya, semua hal yang didapat diyakini tak lepas dari kuasa Tuhan.
"Rezeki dan musibah semua dari Allah. Sebagai tim kami selalu berusaha dan tidak lupa berdoa," pungkasnya. (*/abi/ypl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Manajer Bhayangkara FC: Percuma Ada Satgas Antimafia Bola
Redaktur & Reporter : Budi