jpnn.com - JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) banyak memeroleh informasi tentang sejumlah pihak yang berusaha menggoda netralitas dari anggota TNI-Polri aktif, jelang pemilihan presiden (Pilpres) 9 Juli.
Oleh karena itu, SBY mmeminta TNI-Polri tetap memegang teguh instruksinya agar bersikap netral. Hal ini disampaikan Presiden saat mengumpulkan jajaran TNI-Polri untuk pembekalan jelang Pilpres di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Senin, (2/6).
BACA JUGA: Akil Minta Hakim Tinjau Kebun Sawit dan Kolam Arwana
"Informasi yang telah dikonfirmasikan mengatakan, ada pihak yang menarik perwira tinggi untuk berpihak pada yang didukungnya. Bahkan ditambahkan, tidak perlu mendengar presiden kalian (SBY), itu kapal karam, mau tenggelam, berhenti, mau selesai deh. Lebih baik cari kapal yang mau berlayar dan matahari terbit," ujarnya.
"Sepertinya itu adalah ajakan semata, tetapi sebenarnya mengajari perwira untuk menabrak satya marga dan sumpah prajurit," ungkap SBY dengan nada cukup tinggi.
BACA JUGA: Presiden Ingatkan Netralitas TNI-Polri Jangan Dirusak dan Dikhianati
Presiden menyesalkan pihak yang melakukan cara seperti itu. Menurutnya, prajurit TNI-Polri sudah disumpah sejak awal. Oleh karena itu jangan sampai ada pihak melakukan aksi demikian untuk melunturkan netralitas TNI-Polri.
Presiden meminta tidak ada perwira yang tergoda dengan ajakan tersebut. SBY tidak rela TNI-Polri diciderai dengan ajakan-ajakan demikian. Menurutnya, tidak mudah mereformasi TNI-Polri sejak dulu. Oleh karena itu, tindakan tersebut tidak dapat ditolerir.
BACA JUGA: Ingatkan Timses Jokowi-JK agar Menang di 17 Provinsi
"Para tamtama kita setiap pagi mengucapkan sumpah prajurit, oleh karena itu berhati-hatilah, jangan tergoda. Saya yakin tujuannya tidak baik bagi perwira, lembaga TNI- Polri dan bagi negara," tandas Presiden. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Udar Laporkan Ahok ke Bareskrim Polri
Redaktur : Tim Redaksi