Presiden Menjadi Bukti Hidup Bahwa Obat Itu Manjur Melawan Virus Corona

Minggu, 19 Juli 2020 – 10:36 WIB
Sejumlah warga berjalan di tempat perbelanjaan di Rio de Janeiro, Brasil, 29 Juni lalu. Foto: ANTARA/REUTERS/Lucas Landau/aa

jpnn.com, RIO DE JANEIRO - Presiden Brasil Jair Bolsonaro menilai kebijakan penguncian wilayah atau lockdown yang bertujuan untuk mengadang penyebaran virus corona malah membunuh perekonomian negerinya.

"Tanpa gaji dan pekerjaan, rakyat mati," katanya, Sabtu (18/7), merujuk pembatasan yang diberlakukan oleh beberapa negara bagian dan pemerintahan kota.

BACA JUGA: Cegah Virus Corona, Pemotor di Bandung Mulai Jaga Jarak, Nih Buktinya

"Lockdown membunuh," tambahnya, seraya mengatakan bahwa beberapa elite politik telah mencekik perekonomian dengan jam malam yang dipaksakan.

Pernyataan presiden itu muncul saat perekonomian Brasil diperkirakan menyusut 6,4 persen tahun ini, akibat terhantam oleh pandemi.

BACA JUGA: Presiden Iran Ungkap Jumlah Kasus Virus Corona Sebenarnya, Sangat Mengejutkan

Bolsonaro, yang mengumumkan dia terinfeksi COVID-19 pada 7 Juli, menemui para pendukungnya di kawasan rumah dinasnya, Istana Alvorada, di Brasil.

Presiden mengenakan masker dan menjaga jarak beberapa meter dari para pendukungnya.

BACA JUGA: Virus Corona Melanda, Musisi Tetap Menjaga Asa

Bolsonaro mengatakan dia merasa sehat meskipun terinfeksi virus dan memuji kesehatannya berkat hydroxychloroquine untuk melawan COVID-19 sekalipun tak ada bukti ilmiah.

"Sayalah bukti hidup (bahwa obat itu manjur)," katanya kepada para pendukungnya.

Di samping itu, presiden sayap kanan itu mengatakan dia juga minum obat antiparasit untuk melawan virus corona.

Brasil mencatat 28,532 kasus baru corona dan 921 kematian baru pada Sabtu, kata kementerian kesehatan.

Total kasus di Brasil, negeri kedua di dunia yang paling parah dilanda corona setelah Amerika Serikat, kini naik menjadi 2.074.860 sementara kematian mencapai 78.772. (reuters/antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler