jpnn.com, JAKARTA - Presiden Persijap Jepara Esti Puji Lestari mengaku tidak akan terpengaruh dengan kabar pembagian uang pada Kongres Tahunan PSSI di Bali, Minggu (20/1).
Saat ini beredar kabar PSSI akan melunasi tunggakan uang subsidi kepada asosiasi provinsi (asprov) dan klub.
BACA JUGA: Satgas Antimafia Bola Bakal Garap Waketum PSSI Besok
Menurut kabar yang beredar, uang yang akan dibagikan kepada setiap asprov mencapai Rp 150 juta.
Uang itu diduga dibagikan agar pemilik suara mengurungkan niat mengubah kongres tahunan menjadi kongres luar biasa (KLB) untuk mengganti Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi.
BACA JUGA: Alasan Waketum PSSI Belum Bisa Penuhi Panggilan Polisi
“Bila memang kekurangan subsidi akan dibayarkan, itu memang sudah menjadi hak kami. Jadi, dibayar atau tidak, tidak akan mengubah sikap kami,” ujar Esti, Jumat (18/1).
Manajer Persigo Semeru FC Aven Hinelo mengatakan, pembagian dana subsidi itu dilakukan setelah KLB PSSI agar tidak menyisakan masalah di kemudian hari.
BACA JUGA: Satgas Antimafia Bola Periksa Sekjen PSSI Selama 13 Jam
“Bila dibagikan sekarang bisa menjadi jebakan batman,” kata Aven.
Sebagaimana diketahui, saat ini kepada PSSI agar menggelar KLB untuk mengganti Edy terus menguat.
Hal itu tidak lepas dari terbongkarnya praktik pengaturan skor yang melibatkan banyak pihak.
Sejauh ini Satgas Antimafia Bola telah menetapkan semblan tersangka suap match fixing.
Di antaranya, Ketua Asprov PSSI Jawa Tengah yang juga anggota Komite Eksekutif PSSI Johar Lin Eng, mantan anggota Komite Wasit Priyanto beserta anaknya, Yuni Artika Sari alias Anik.
Ada juga anggota Komisi Dispilin PSSI Dwi Irianto alias Mbah Putih, wasit Nurul Safarid, Vigit Waluyo, dan Mansyur Lestaluhu.
Satgas Antimafia Bola juga sudah memeriksa Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha. Satgas juga akan memeriksa Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rencana PSSI Bentuk Komite Ad Hoc Integrity Sebatas Wacana
Redaktur & Reporter : Ragil