jpnn.com, JAKARTA - Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto merespons pernyataan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) M Sohibul Iman yang membolehkan kadernya melakukan kampanye negatif. Menurut Setyo, pernyataan yang disampaikan Sohibul merupakan hal yang tak tepat.
“Ini jelas-jelas tidak mendidik ke masyarakat,” kata Setyo di Jakarta, Senin (15/10).
BACA JUGA: Kiai Maruf Pengin Menang Pilpres dengan Cara Bermartabat
Perwira Polri yang punya pengalaman panjang di intelijen itu menuturkan, kampanye negatif adalah menyampaikan atau menyebarluaskan kelemahan pihak lain.
"Saya terus terang sedih dengan pernyataan politisi yang mengatakan boleh negative campaign 20 persen dan positive campaign 80 persen," ujar Setyo.
BACA JUGA: Hasto Tidak Kaget Lagi PKS Serukan Kadernya Kampanye Negatif
Petinggi Polri dengan dua bintang di pundak itu menambahkan, kampanye negatif akan memancing masyarakat bertindak tak bertanggung jawab di media sosial. Sebab, katanya, masyarakat cenderung selalu ingin menjadi yang pertama dalam menyebarkan berita.
Setyo memaparkan, faktor utama hoaks mudah tersebar adalah kecenderungan masyarakat yang kurang bertanggung jawab di media sosial.“Saya katakan ini (masyarakat) kurang bisa mengendalikan jempolnya masing-masing,” tutur Setyo.
BACA JUGA: Kabar Habib Umar Ditangkap Cuma Hoaks, Pelakunya di Sumedang
Sebelumnya Presiden PKS Sohibul Iman dalam konsolidasi pemenangan partainya jelang Pemilu 2019 mempersilakan kader-kadernya untuk melakukan kampanye negatif. Menurutnya, kampanye negatif merupakan kegiatan yang boleh dilakukan karena mengungkapkan tudingan berdasar fakta.(cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hoaks Marak, Literasi Digital Harus Ditingkatkan
Redaktur : Tim Redaksi