LIMAPULUHKOTA--Impian masyarakat Sumatera Barat dan Riau memuluskan akses kedua daerah sebentar lagi terwujud, menyusul hampir tuntasnya pembangunan fly over (jembatan layang) Kelok Sembilan yang tinggal 10 persen lagi.
Menurut rencana, pembangunan fly over Kelok Sembilan rampung pada Agustus 2013 dan akan diresmikan Presiden RI Soesilo Bambang Yudhoyono.
Hal itu terungkap dalam kunjungan Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Mulyadi bersama Komisi V DPR RI dan Kepala Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum Hediyanto Husaini, Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Balai Besar Jalan Nasional Dahler, dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kelok Sembilan Rina Kumala ke lokasi pembangunan Kelok Sembilan, Jumat (22/2).
Dalam peninjauan itu, diketahui pengerjaan fly over tinggal satu unit jembatan dengan panjang 230 meter, dan dua ruas jalan penghubung dengan total panjang hampir 1 km. Keduanya masih dalam pengerjaan, dan diharapkan tuntas pertengahan tahun ini.
"Meski masih ada sisa pengerjaan yang harus dilakukan, namun saya minta itu diselesaikan secara on time, sehingga bisa diresmikan secepatnya oleh Presiden SBY sekitar Agustus 2013 ini," sebut Mulyadi didampingi anggota Komisi V lainnya di sela-sela peninjauan fly over Kelok Sembilan.
Mulyadi mengatakan Komisi V terus mendorong percepatan pembangunan infrastruktur di Kelok Sembilan dengan mengalokasikannya anggaran pembangunan tiap tahun.
Tahun 2011 sekitar Rp 100 miliar, tahun 2012 Rp 200 miliar. "Sedangkan di 2013 akan dialokasikan lagi sebesar Rp 50 miliar," terang politisi Partai Demokrat tersebut.
Alokasi dana Rp 50 miliar di 2013 itu, kata Mulyadi, untuk pembiayaan review design fondasi jalan untuk penyesuaian konstruksi ramah gempa dan percepatan pengerjaan ruas jalan penghubung dan satu unit jembatan.
Fly over Kelok Sembilan bakal mendorong percepatan ekonomi di Sumbar, khususnya Kabupatan Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh. Mulyadi mendukung rencana Satker Balai Besar Jalan Nasional Wilayah II, yang akan membangun lokasi wisata pada jalan Kelok Sembilan yang lama. Menurutnya, peluang itu harus ditangkap Bupati Limapuluh Kota, mengingat banyaknya kunjungan masyarakat Riau berwisata ke Sumbar.
Kasatker Balai Besar Jalan Nasional, Dahler membenarkan ada perubahan jadwal pembangunan Kelok sembilan karena ada perubahan desain fondasi jalan. "Perubahan dilakukan karena adanya potensi gempa. Makanya, fondasi digali lagi," papar Dahler.
Dia menambahkan, fokus Balai Besar Jalan Nasional Wilayah II saat ini adalah menyiapkan pengerjaan pascapelaksanaan fly over berupa pembuatan zona penyangga, mengingat kawasan Kelok Sembilan merupakan zona suaka alam.
"Artinya ekositem yang ada di kawasan itu harus tetap terjaga dan tetap asri. Hal itu dipadu dengan program landscape Kelok Sembilan, yang menjadikan tempat itu juga bisa menjadi lokasi wisata," jelasnya.
Panitia Pembuat Komitmen (PPK) Kelok Sembilan, Rina Kumala menerangkan pembangunan Kelok Sembilan dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap I di mulai 2003 hingga 2011. Total anggarannya mencapai Rp 350 mliar lebih. Sedangkan tahap II dimulai 2012 hingga 2013, dengan total anggaran mencapai Rp 50 miliar.
"Pada pembangunan tahap II, kami membaginya dalam dua paket pengerjaan. Untuk paket I pengerjaannya satu unit jembatan dan jalan penghubung. Dan untuk paket II, pengerjaan fondasi jalan yang mengalami review design," sebut Rina.
Kepala Badan Pembinaan Konstruksi, Hediyanto Husaini menambahkan, pembangunan Kelok Sembilan adalah hasil karya anak bangsa yang bisa dibanggakan. "Di awal pembangunan dulu banyak kendala, mulai dari lahan, masalah teknis hingga soal dana. Saat itu datang tawaran dari pihak Jepang yang siap beri dukungan dana Rp 160 miliar untuk biayai pembangunan fly over itu. Di balik bantuan yang akan diberikan Jepang itu, ada konsekuensi yang harus diambil pemerintah, bahwa untuk pelaksana hingga penyediaan bahan diambil oleh mereka. Kontan saja hal itu saya tolak," kenang Hediyanto.
Bila tawaran itu diterima, lanjutnya, kapan lagi anak bangsa ini bisa berkarya lebih baik lagi, terlebih di bidang konstruksi. "Hingga akhirnya disepakatilah bahwa pembangunan Kelok Sembilan didanai APBN, meski dilakukan secara bertahap," ulasnya. "Alhamdulillah, impian serta karya anak bangsa kita bisa digunakan sebentar lagi," kata mantan Kepala Dinas PU Sumbar itu. (zil)
Menurut rencana, pembangunan fly over Kelok Sembilan rampung pada Agustus 2013 dan akan diresmikan Presiden RI Soesilo Bambang Yudhoyono.
Hal itu terungkap dalam kunjungan Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Mulyadi bersama Komisi V DPR RI dan Kepala Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum Hediyanto Husaini, Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Balai Besar Jalan Nasional Dahler, dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kelok Sembilan Rina Kumala ke lokasi pembangunan Kelok Sembilan, Jumat (22/2).
Dalam peninjauan itu, diketahui pengerjaan fly over tinggal satu unit jembatan dengan panjang 230 meter, dan dua ruas jalan penghubung dengan total panjang hampir 1 km. Keduanya masih dalam pengerjaan, dan diharapkan tuntas pertengahan tahun ini.
"Meski masih ada sisa pengerjaan yang harus dilakukan, namun saya minta itu diselesaikan secara on time, sehingga bisa diresmikan secepatnya oleh Presiden SBY sekitar Agustus 2013 ini," sebut Mulyadi didampingi anggota Komisi V lainnya di sela-sela peninjauan fly over Kelok Sembilan.
Mulyadi mengatakan Komisi V terus mendorong percepatan pembangunan infrastruktur di Kelok Sembilan dengan mengalokasikannya anggaran pembangunan tiap tahun.
Tahun 2011 sekitar Rp 100 miliar, tahun 2012 Rp 200 miliar. "Sedangkan di 2013 akan dialokasikan lagi sebesar Rp 50 miliar," terang politisi Partai Demokrat tersebut.
Alokasi dana Rp 50 miliar di 2013 itu, kata Mulyadi, untuk pembiayaan review design fondasi jalan untuk penyesuaian konstruksi ramah gempa dan percepatan pengerjaan ruas jalan penghubung dan satu unit jembatan.
Fly over Kelok Sembilan bakal mendorong percepatan ekonomi di Sumbar, khususnya Kabupatan Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh. Mulyadi mendukung rencana Satker Balai Besar Jalan Nasional Wilayah II, yang akan membangun lokasi wisata pada jalan Kelok Sembilan yang lama. Menurutnya, peluang itu harus ditangkap Bupati Limapuluh Kota, mengingat banyaknya kunjungan masyarakat Riau berwisata ke Sumbar.
Kasatker Balai Besar Jalan Nasional, Dahler membenarkan ada perubahan jadwal pembangunan Kelok sembilan karena ada perubahan desain fondasi jalan. "Perubahan dilakukan karena adanya potensi gempa. Makanya, fondasi digali lagi," papar Dahler.
Dia menambahkan, fokus Balai Besar Jalan Nasional Wilayah II saat ini adalah menyiapkan pengerjaan pascapelaksanaan fly over berupa pembuatan zona penyangga, mengingat kawasan Kelok Sembilan merupakan zona suaka alam.
"Artinya ekositem yang ada di kawasan itu harus tetap terjaga dan tetap asri. Hal itu dipadu dengan program landscape Kelok Sembilan, yang menjadikan tempat itu juga bisa menjadi lokasi wisata," jelasnya.
Panitia Pembuat Komitmen (PPK) Kelok Sembilan, Rina Kumala menerangkan pembangunan Kelok Sembilan dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap I di mulai 2003 hingga 2011. Total anggarannya mencapai Rp 350 mliar lebih. Sedangkan tahap II dimulai 2012 hingga 2013, dengan total anggaran mencapai Rp 50 miliar.
"Pada pembangunan tahap II, kami membaginya dalam dua paket pengerjaan. Untuk paket I pengerjaannya satu unit jembatan dan jalan penghubung. Dan untuk paket II, pengerjaan fondasi jalan yang mengalami review design," sebut Rina.
Kepala Badan Pembinaan Konstruksi, Hediyanto Husaini menambahkan, pembangunan Kelok Sembilan adalah hasil karya anak bangsa yang bisa dibanggakan. "Di awal pembangunan dulu banyak kendala, mulai dari lahan, masalah teknis hingga soal dana. Saat itu datang tawaran dari pihak Jepang yang siap beri dukungan dana Rp 160 miliar untuk biayai pembangunan fly over itu. Di balik bantuan yang akan diberikan Jepang itu, ada konsekuensi yang harus diambil pemerintah, bahwa untuk pelaksana hingga penyediaan bahan diambil oleh mereka. Kontan saja hal itu saya tolak," kenang Hediyanto.
Bila tawaran itu diterima, lanjutnya, kapan lagi anak bangsa ini bisa berkarya lebih baik lagi, terlebih di bidang konstruksi. "Hingga akhirnya disepakatilah bahwa pembangunan Kelok Sembilan didanai APBN, meski dilakukan secara bertahap," ulasnya. "Alhamdulillah, impian serta karya anak bangsa kita bisa digunakan sebentar lagi," kata mantan Kepala Dinas PU Sumbar itu. (zil)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelantikan Gatot Menunggu Bamus DPRD Sumut
Redaktur : Tim Redaksi