jpnn.com, ACEH - Presiden Joko Widodo menyerahkan 320 sertifikat hak atas tanah wakaf kepada masyarakat di Provinsi Aceh, dalam rangkaian kunjungan kerjanya pada Jumat (14/12). Acara itu berlangsung usai salat Jumat di Masjid Baiturrahman, Kota Banda Aceh.
Dalam sambutannya, Kepala Negara yang brken disapa dengan panggilan Jokowi, menegaskan pentingnya sertifikat hak atas tanah untuk menghindari sengketa lahan yang banyak terjadi di masyarakat.
BACA JUGA: Dari Jateng, Jokowi Langsung ke Lampung
"Setiap saya turun ke lapangan, ke desa maupun ke kampung, yang saya dengar adalah banyak sengketa-sengketa lahan, sengketa tanah, baik antara masyarakat dengan masyarakat, masyarakat dengan pemerintah, masyarakat dengan perusahaan," ujarnya.
Oleh karena itu, target pemerintah untuk menerbitkan sertifikat hak atas tanah terus ditingkatkan dari tahun ke tahun. Mulai dari 5 juta sertifikat pada tahun 2017, 7 juta sertifikat pada tahun 2018, dan 9 juta sertifikat pada tahun 2019 mendatang.
BACA JUGA: Jokowi: 2023 Seluruh Tanah di Tegal Bersertifikat
"Pemberian sertifikat seperti ini terus akan kita lakukan agar konflik-konflik lahan, itu tidak akan terjadi. Banyak yang sudah berdiri lama bangunannya tetapi sertifikatnya belum ada," sebut Jokowi.
Pada kesempatan itu, dia juga mengingatkan kepada masyarakat yang hadir untuk terus menjaga persatuan dan keberagaman yang diberikan Tuhan sebagai anugerah bagi bangsa Indonesia.
BACA JUGA: Jokowi Bakal Resmikan Tol Lagi di Jateng
Presiden tidak ingin aset terbesar yang dimiliki bangsa menjadi hilang akibat perbedaan pandangan politik dalam pesta demokrasi yang berlangsung setiap 5 tahun.
"Saya mengajak sekali lagi marilah kita jaga kerukunan kita, kita jaga persaudaraan kita, kita jaga persatuan kita, demi Aceh yang damai, demi Indonesia yang damai," tandas Jokowi.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Jokowi ke Samarinda, nih Agendanya
Redaktur : Tim Redaksi