Presiden Tawarkan Relokasi Buat Warga Asmat

Senin, 22 Januari 2018 – 21:10 WIB
Presiden Joko Widodo. Foto: Dok. JPNN.com

jpnn.com, PALEMBANG - Presiden Joko Widodo mengakui adanya kendala yang dialami oleh tim dan jajarannya yang turun ke lapangan, untuk menyelesaikan persoalan wabah campak dan gizi buruk di Kabupaten Asmat, Provinsi Papua.

Presiden yang akrab disapa dengan panggilan Jokowi, mengatakan bahwa medan yang teramat berat menjadi kendala yang paling menyulitkan timnya untuk menjangkau lokasi dimaksud.

BACA JUGA: Yakin Jokowi Paham Partai Pendukung Rebutan Posisi Cawapres

"Mengenai kondisi di Asmat, Agas, dan Nduga, itu kondisi lapangannya memang sangat berat. Yang kedua, itu juga tersebar," ujarnya kepada jurnalis di GOR Dempo Jakabaring Sport City, Kota Palembang, Senin (22/1).

Namun demikian, pemerintah masih berupaya untuk mencarikan jalan keluar terbaik bagi penyelesaian masalah ini. Solusi jangka panjang sangat diperlukan mengingat kejadian ini sebenarnya selalu ada tiap tahunnya.

BACA JUGA: Jokowi Mesra dengan Kawan Baru, yang Lama Bisa Kabur Semua

Salah satu pemikiran yang akan coba ditawarkan kepada pemerintah daerah ialah merelokasi penduduk yang ada di tempat terpencil ke kota sekitar yang relatif lebih mudah dijangkau serta dekat unit pelayanan kesehatan.

"Alangkah lebih baik apabila itu direlokasi ke kota. Jadi desa-desa direlokasi ke kota. Tapi itu kan mengubah budaya. Tentang persiapan untuk perumahannya saya kira kabupaten dan provinsi juga punya kemampuan. Pemerintah pusat kalau memang dibutuhkan juga siap membantu," ungkapnya.

BACA JUGA: Tiga Lawan Jokowi di Pilpres 2019

Mantan Wali Kota Solo itu menggambarkan betapa sulitnya medan yang ditempuh oleh tim terkait saat menjangkau lokasi terdampak. Salah satunya, butuh waktu selama empat hari untuk bisa sampai ke lokasi.

"Contoh dari Wamena menuju ke Nduga itu lewat hutan belantara empat hari. Di Asmat juga sama, di situ rawa-rawa. Untuk naik boat saja butuh tiga jam. Biayanya tidak kecil, tiga sampai juta. Itu fakta-fakta yang ada di lapangan," tuturnya. (fat/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Konflik Hanura tak Untungkan Jokowi


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler