Presiden Turki Tegas Mengecam Macron, Indonesia?

Rabu, 28 Oktober 2020 – 07:30 WIB
Emmanuel Macron. Foto: AFP

jpnn.com, JAKARTA - Plh Ketua Fraksi PAN DPR Saleh Partaonan Daulay memuji sikap tegas yang ditunjukkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan merespons pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron, terkait kartun Nabi Muhammad dan umat Islam.

Saleh pun meminta pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan nota protes kepada pemerintah Prancis, sebagai bagian dari amanat konstitusi untuk ikut menjaga perdamaian dunia.

BACA JUGA: Soal Isu Kepulangan Rizieq Shihab, Mabes Polri Beri Respons Begini

"Pemerintah kita harus tegas untuk melakukan protes itu," kata Saleh kepada jpnn.com, Selasa (27/10).

Mantan ketua umum PP Pemuda Muhammadiyah ini menyebutkan, protes atas pernyataan Macron dilakukan oleh banyak negara, seperti Pakistan, Turki dan beberapa negara Timur Tengah.

BACA JUGA: FPI: Semoga Emmanuel Macron Segera Mati dalam Kehinaan

Seharusnya, pemerintah Indonesia memberikan protes yang lebih keras dari negara-negara itu.

"Bahkan Erdogan di Turki dengan tegas juga mengecam. Semestinya kita juga mengingatkan Prancis lebih tegas lagi," ucap legislator asal Sumatera Utara ini.

BACA JUGA: Pengakuan Gus Nur kepada Penyidik Bareskrim Polri, Oh Ternyata

"Kita kan negara dengan umat muslim terbesar di dunia. Wajar berdiri di barisan terdepan untuk memberikan peringatan keras kepada Prancis," sambung anggota Komisi IX DPR ini.

Lebih jauh Saleh menilai pernyataan Presiden Macron tidak begitu memedulikan perasaan umat Islam yang saat ini tersakiti akibat penyebaran kartun Nabi Muhammad SAW.

Secara kelembagaan, pemerintah Prancis juga tidak mau untuk mencabut kartun tersebut dari peredaran.

Karena itu, Saleh mengajak umat Islam di Tanah Air meningkatkan solidaritas. Sebab, ada semacam penggiringan opini yang sengaja dilakukan oleh Presiden Macron dengan mempersepsikan Islam itu adalah radikalis dan sangat berorientasi pada kekerasan.

"Saya menyayangkan dan mengecam keras sikap dari Presiden Prancis tersebut," tegas Saleh.

Dalam konteks ini, seluruh elemen umat Islam Indonesia diharapkan betul-betul bersatu-padu untuk memberikan pelajaran kepada Prancis.

Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah memboikot seluruh produk-produk yang datang dari Prancis.

Apalagi di Indonesia ada banyak perusahaan Prancis, dan produk-produk perusahaannya itu banyak diperjualbelikan di Indonesia.

"Salah satu manifestasi dari solidaritas kita sebagai umat Islam yang mayoritas di dunia, yaitu kita harus memboikot produk-produk tersebut," tegasnya.

Langkah itu menurut Saleh penting dilakukan supaya perilaku tidak pantas seperti yang ditunjukkan Presiden Macron tidak terjadi lagi.

"Sebab kalau sudah pada tataran kepala negara yang melakukan, dikhawatirkan akan memicu munculnya rasa saling curiga, saling benci, bahkan bukan hanya antarumat beragama tetapi juga antarnegara," tambahnya.(fat/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler