Prestasi Buruk, Djoko Ogah Mundur

Terima Kritik dan Saran Legenda

Rabu, 30 Mei 2012 – 11:31 WIB
JAKARTA - Ketua umum PB PBSI Djoko Santoso akhirnya angkat bicara terkait hasil buruk yang ditorehkan oleh tim Indonesia dalam ajang Piala Thomas-Uber 2011 di Tiongkok, pekan lalu. Dia menegaskan siap bertanggung jawab dan meneriam saran serta kritik.

"Saya meminta maaf tidak sesuai dengan target yang kami inginkan. Kami siap menerima masukan seperti yang telah diberikan oleh para mantan pemain," katanya, Selasa (29/5).

Meski gagal, pertanggung jawaban yang dilakukan oleh Djoko bukanlah dengan mundur dari jabatannya. Bagi dia, mundur dari jabatan bukan sebagai solusi karena masa jabatannya sebagai ketua umum belum habis.

"Saya tidak akan mundur. Ini bentuk pertanggung jawaban saya, dan saya akan menyelesaikan kepengurusan sampai November nanti," ucap mantan Panglima TNI tersebut.
Terkait dengan tindakan yang akan dilakukan oleh PB PBSI pasca gagal, Djoko menegaskan bakal melakukan  evaluasi menyeluruh. Untuk poin yang perlu dievaluasi , dia akan mendengarkan dan mgikuti saran Legenda bulu tangksi Indonesia yang mengadakan pertemuan di Jakarta, Senin lalu (28/5).

Kegagalan bagi tim senior di Tiongkok ternyata tak sepenuhnya dianggap kepengurusannya gagal. Djoko melihat ada perkembangan positif dari para pemain muda. Juga, dalam kepengurusannya Indonesia akhirnya berhasil kembali meraih juara All England dari tangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

"Kami juga berhasil meraih gelar lain. Tapi, tidak semuanya gagal karena kami melihat pemain muda menunjukkan perkembangan permainan yang bagus. Mereka mulai kelihatan, tinggal menunggu beberap tahun ke depan," terang dia.

"Tentunya, untuk itu kami akan meningkatkan pembinaan. Serta memenuhi fasilitas yang memang dibutuhkan untuk pembinaan dan latihan," imbuhnya.

Sementara itu, Sekjen PB PBSI Yacob Rusdianto malah membandingkan kondisi pembinaan bulu tangkis di Indonesia dan negara lain. Dia melihat perbedaan di Tiongkok dan Indonesia adalah dalam melahirkan pemain.

"Kalau di Tiongkok, itu mereka menciptakan pemain. Kalau kami selama ini kan hanya berusaha menemukan pemain. Itu tidak bsia instan, Tiongkok saja punay tiga tempat pelatnas untuk pratama," ucapnya.

Juga lanjutnya, Bulu tangkis di Tiongkok sudah bisa masuk ke sekoalh-sekolah. Salah satunya yakni dengan menjadi Ekstra Kurikuler (Ekskul) resmi di setiap sekolah.

"Dana mereka besar, fasilitas mereka juga bagus. mereka disokong dana yang besar, Indonesia anggaraannya masih kalah," tadasnya.

Meski dengan segala kekurangan dan deretan kegagalan itu,  PB PBSi masih optimistis dapat meraih satu emas pada Olimpiade London 2012 mendatang. Salah satu yang menjadi andalan adalah gadna campuran Tontowi/Liliyana yang emmang moncer akhir-akhir ini.

"Teman-teman sudah  optimal  berjuang. Sekarang, kami fokus ke Olimpiade. Saya prihatin, tapi harusnya bukan hanya pemaind a pelatih yang disalahkan, pengurus juga disalahkan. Semua instropeksi untuk meraih hasil terbaik di Olimpiade nanti," tutur juara All England tersebut. (aam)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kepala Rangga Remuk, Dibantai Oknum The Jak Mania

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler