jpnn.com - MANUEL Pellegrini bisa saja membalikkan prediksi dan tetap mempertahankan kursinya di Manchester City tahun depan.
Tapi, untuk itu, ada syarat yang harus dilakukan pelatih Cile itu. Caranya, Pellegrini harus meniru apa yang dilakukan oleh Laurent Blanc dengan Paris Saint-Germain (PSG)-nya.
BACA JUGA: Tuntaskan Dendam, Federer ke Babak Ke-4
Saran tersebut diungkapkan oleh mantan bek Liverpool yang sekarang berprofesi sebagai pundit di Sky Sports, Jamie Carragher.
"Saya pikir, apabila Pellegrini ingin tetap berada di City, maka dia harus menaklukkan Camp Nou, seperti Blanc yang berhasil berpesta di Stamford Bridge," ujarnya.
BACA JUGA: Salomon Kalou Jadi Musuh Bersama Warga Jerman, Kok Bisa?
Ucapan Carragher itu ada benarnya. Karena, apabila ditarik benang merahnya, nasib Blanc sebenarnya tidak jauh berbeda dengan Pellegrini.
Sebelum malam yang dramatis di Stamford Bridge, London, tengah pekan lalu (12/3), posisi Blanc di PSG berada di ujung tanduk.
BACA JUGA: Preview Barcelona vs Manchester City: Main Aman, Main Nyaman
Karier eks bek andalan Manchester United itu terselamatkan setelah PSG memastikan tiket melaju ke perempat final Liga Champions di kandang Chelsea.
PSG lolos dramatis dengan keunggulan gol tandang, yaitu bermain imbang 1-1 di Paris, dan menahan Chelsea di London 2-2. Hanya memang, tugas City di Camp Nou lebih berat.
Carragher membandingkan antara City di era Mancini dan Pellegrini. Dia tetap menyebut Pellegrini sebagai yang terbaik. Tengok saja bagaimana Pellegrini langsung membawa City merebut gelar juara Premier League dan Piala Liga pada musim pertamanya, 2013-2014 silam.
Bandingkan dengan Mancini yang baru berhasil memberi trofi Piala FA pada musim keduanya di City.
"Sekarang problemnya mungkin hanya dari keputusan pemilik klub saja, persoalan Mancini dan Pellegrini hanya dari sisi klausul kontraknya saja," tambah pria berusia 37 tahun itu.
Secara terpisah, Pellegrini sendiri belum merasa bahwa dirinya akan dipecat dari City jika gagal membawa pulang stau pun trofi musim ini. Itu diungkapkannya dalam Daily Mail.
Flip ataupun flop-nya prestasi City dalam dua musim bersamanya ini semestinya jadi bagian proyek jangka panjang.
Musim ini, Pellegrini masih menganggap City punya peluang untuk mengejar Chelsea di sembilan laga terakhir Premier League. Pun demikian di Liga Champions. Pellegrini pun menilai tidak tepat rasanya apabila menjadikan laga di leg kedua Liga Champions nanti sebagai momen penentuan posisinya.
"Lihat saja, United saja yang dilatih Sir Alex Ferguson selama dua dekade hanya mampu mendapatkan dua trofi Liga Champions. Pun demikian Real Madrid yang pernah berada di masa sulit saat 32 tahun tanpa gelar juara kompetisi Eropa. Kalaupun kami gagal lanjut ke fase berikutnya, ini bukanlah sebuah bencana," tegasnya. (ren)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Memalukan! Sharapova Disingkirkan Unggulan Ke-15
Redaktur : Tim Redaksi