jpnn.com, BRUSSELS - Belgia mendapat kesempatan memulihkan nama besarnya, saat menjamu Rusia dalam matchday pertama Grup I kualifikasi Euro 2020 di Stadion King Baudoin, Brussels, Jumat (22/3) dini hari nanti.
Sebelumnya, kekuatan Belgia sebagai peringkat ketiga Piala Dunia 2018 di Rusia sama sekali tak berbekas saat takluk 2-5 oleh Swiss (19/11) di UEFA Nations League A. Dijebol lima gol dalam satu laga menjadi rekor terburuk De Rode Duivels dalam 34 tahun belakangan. Terakhir kali Belgia dipermalukan dengan lima gol terjadi di Euro 1984 saat bertemu Prancis di fase grup.
BACA JUGA: Iraq Vonis Mati WN Belgia Eks ISIS
Bek Belgia Toby Alderweireld kepada Het Laatste Nieuws (HLN) kemarin (20/3) mengatakan pertandingan lawan Rusia di kandang adalah momentum pas untuk bangkit. Dibobol lima gol oleh Swiss bukan hanya bermakna kekalahan terbesar dalam tiga dekade. Melainkan juga kehilangan kesempatan meraih tiket play-off Euro 2020.
“Kami sudah siap bertemu Rusia dan mereka sama sekali tak bisa diremehkan setelah penampilan apik di Piala Dunia lalu. Rusia mencapai perempat final dengan mengalahkan Spanyol,” tutur Alderweireld.
BACA JUGA: Hancurkan PSG dengan Dramatis, Manchester United Tembus Perempat Final
Pemain belakang Tottenham Hotspur itu berkata kekalahan dengan lima gol atas Swiss masih meninggalkan trauma. Meski masih terekam jelas di pikiran mereka, Alderweireld meminta kawan-kawannya melupakan kekalahan tersebut. “Kami lebih solid saat ini dan bertekad meraih hasil bagus. Trauma kekalahan ini harus kami balikkan situasinya,” ucap Alderweireld.
Kalau menilik rekor pertemuan kedua negara yang sudah terjadi sepuluh kali di semua ajang, Belgia dan Rusia bersaingan ketat. Belgia dan Rusia masing-masing menang empat kali dan seri dua kali. Pada pertemuan terakhir di ajang ujicoba internasional, Rusia menahan imbang Belgia 3-3 (29/3).
BACA JUGA: Manchester United Menang Dramatis, Manchester City Kembali ke Puncak
Akan tetapi menuju matchday pembuka grup I ini Belgia kehilangan Romelu Lukaku. Setelah menjadi pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) di Brussels cedera kaki Lukaku cukup lumayan. Big Rom akan absen ketika Belgia bertemu Rusia (22/3) dan Siprus (25/3).
Voetbal Primeur menuliskan sebagai substitusi Lukaku di posisi penyerang tengah, ada beberapa nama. Mulai Michy Batshuayi, Dries Mertens, Divock Origi, dan Christian Benteke. Dan diantara nama-nama itu wide attcaker Mertens memiliki kans terbesar sebagai penyerang tengah.
Gelandang Belgia Youri Tielemans kepada Voetbal Primeur kemarin (20/3) menyebutkan tanpa Lukaku beban timnya akan berlipat. Dan Tielemans jika diberi kesempatan akan habis-habisan.
“Saya menginginkan posisi yang terus menerus di timnas. Jika kesempatan itu sudah datang kepada saya maka bakal melakukan apapun untuk mempertahankan posisi ini,” tutur pemain AS Monaco yang dipinjamkan ke Leicester City.
Di sisi lain, pelatih Rusia Stanislav Cherchesov kepada RIA Novosti berujar timnya kini jauh semakin baik ketimbang Piala Dunia 2018 lalu. Cherchesov merasa skuadnya lebih solid dibandingkan saat Piala Dunia 2018 lalu.
“Mungkin kami bukanlah tim dengan rangking terbagus di dunia atau rangking satu dunia. Namun kami memiliki kekuatan yang berkualitas dan mereka harus diberi kepercayaan diri ke depannya,” tutur Cherchesov.
Jelang laga ini Cherchesov meminta anak buahnya untuk meningkatkan kualitas individu. Maklum secara talenta maka pemain-pemain Belgia ada di atas kekuatan per individu dalam tim ini,” kata eks pelatih Sparta Moskow.
Nah, kapten baru Rusia Artyom Dzyuba meminta rekan-rekannya untuk tak didekte secara permainan oleh Belgia. Dzyuba sendiri selepas Piala Dunia 2018 mengalami kemerosotan produktivotas. Diantara empat laga terakhir, pemain Lokomotiv Moscow itu hanya mencetak satu gol. (dra)
BACA ARTIKEL LAINNYA... UEFA Nations League: Belgia Terancam Tanpa Mesin Gol
Redaktur : Tim Redaksi