Pria Bakar Diri di Aceh Meninggal Setelah 10 Jam Dirawat

Kamis, 29 November 2018 – 23:02 WIB
Kondisi tubuh korban yang membakar diri sendiri. Foto: pojoksatu

jpnn.com, MEDAN - Penjual es keliling bernama Syaiful Azhar Chaniago, 57, yang nekat bakar diri di teras rumahnya akhirnya meninggal dunia setelah menjalani perawatan kurang lebih 10 jam di Rumah Sakit Haji Medan.

“Iya bang, sudah meninggal. Kurang lebih 10 jam mendapat perawatan. Untuk pasien sendiri sudah dibawa oleh keluarganya,” ucap Humas RS Haji Medan, Fauzi melalui sambungan telepon seluler, Kamis (29/11/2018).

BACA JUGA: Enam Desa Terisolir, Aceh Tenggara Darurat Bencana

Kepala Lingkungan (Kepling) 9, Kelurahan Denai, Kecamatan Medan Denai, Paidi, mengatakan, saat ini korban yang merupakan warga Jalan Jermal V Kelurahan Denai, Kecamatan Medan Denai,warga Jalan Jermal V tersebut sudah dimakamkan di Pekuburan Umum Pasar V, Desa Tembung, Deliserdang.

“Korban sudah meninggal dan dimakamkan. Almarhum meninggalkan seorang istri bernama Sami (55) dan dua anak, yakni Nina Yaroh (35) serta Abdul Haris (32),” ungkapnya.

BACA JUGA: 43 Gajah Masuk Kampung, Warga Arul Cincin Terpaksa Mengungsi

Dia menyebutkan, sebelum jenazah dikebumikan, terlebih dahulu dilakukan fardu kifayah di RS Haji Medan. Selanjutnya jenazah korban lalu dibawa ke rumah duka dan disalatkan di Masjid Al-Ridha Jalan Jermal 7, Kecamatan Medan Denai untuk berikutnya dimakamkan.

“Semasa hidupnya, almarhum merupakan sosok orang yang cukup dikenal rajin beribadah dan kerap ikut perwiritan di lingkungannya,” ujarnya.

BACA JUGA: Terhimpit Masalah Ekonomi, Warga Medan Nekat Bakar Diri

Kapolsek Medan Area Kompol Kristian Sianturi mengatakan, sebelum melakukan aksi bakar diri Rabu (28/11/2018) pukul 10.20 WIB, korban terlebih dahulu menyiramkan bensin ke sekujur tubuhnya.

arga yang melihat tubuh korban di lalap api langsung berupaya melakukan pertolongan, dengan menyiramkan air lalu membawanya ke Rumah Sakit Muhammadiyah Medan. Namun, kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Haji Medan.

“Sesuai keterangan saksi yang diperoleh, korban ternyata telah dua kali mencoba melakukan upaya bunuh diri namun dapat digagalkan warga. Motif sementara yang kita dapatkan, korban melakukan percobaan bunuh diri karena mengalami tekanan ekonomi,” jelasnya.

Menantu korban, Khirul Zaman (35) mengaku mertuanya pernah berupaya bunuh diri dengan menenggak racun serangga. Beruntung, nyawa korban saat itu dapat diselamatkan.

“Sejak saya menikah dengan Nina pada tahun 2008, almarhum mertua saya sudah melakukan percobaan bunuh diri dengan meneguk racun serangga. Beruntung ketika itu nyawa mertua saya dapat diselamatkan,” katanya.

Berdasarkan informasi yang berkembang dimasyarakat, selain masalah ekonomi korban juga diketahui depresi lantaran mengidap diabetes dan darah tinggi yang tak kunjung sembuh. Hal itu diperparah dengan kondisi istrinya yang sedang sakit, shingga beban pikiran korban semakin berat selama sepuluh tahun. (fir)
 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Harimau Berkeliaran Dekat Permukiman Warga di Aceh Selatan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler