jpnn.com, KOLAKA - Benih cinta itu pun tumbuh karena keseringan bertemu. Meski keduanya terpaut 39 tahun, namun bukan rintangan untuk saling berkasih sayang.
Pada, Senin 20 November 2017, pukul 14.47 WITA di Kantor Urusan Agama Kecamatan Baula, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara, dua hati dipersatukan.
BACA JUGA: Jangan Kaget, Mahar Pria Berumur Nikahi Perawan Sebegini
Badu, 56 tahun resmi mempersunting Ika Nurjannah yang masih belia, berumur 17 tahun.
BACA JUGA: Kepala Kantor Kemenag Kolaka: Kenapa Kita yang Panas
“Yang nikahkan mereka Kepala KUA, namanya Pak Arsyad Daud. Saya kira, ini namanya jodoh. Memang bagi sebagian orang, agak janggal karena pengantinnya berbeda usia sangat jauh, tapi kalau Tuhan sudah memilih mereka berpasangan, maka tidak ada yang bisa menolaknya,” kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kolaka, Abdul Azis Baking.
Berapa maharnya? Jangan kaget. Meskipun pada umumnya menikah di Sulawesi Tenggara membutuhkan maskawin sampai jutaan, namun pernikahan Bado dan Ika tak sampai setengah juta.
“Maharnya mempelai pria itu Rp 300 ribu, dokumen nikahnya semua lengkap. Jadi kami nikahkan,” kata Azis.
Badu dan Ika merupakan warga di desa bertetangga, Kecamatan Samaturu. Badu di Desa Lapuya, sementara Ika di Konaweha.
Saat bepergian atau pun pulang ke rumahnya, Ika harus menyeberangi Sungai Konaweha. Meskipun Badu pekerjaan petani namun dia punya perahu yang menjadi transportasi menyeberangi sungai tersebut. Lokasi kebun Ika dan Badu juga ternyata berdekatan.
“Kebetulan perahu itu milik pak Badu, sehingga Ika kalau mau pergi di kampung melewati desa itu suka diantar sama pak Badu pake perahunya," ujar salah seorang kerabat Badu, Lilis.
Badu ternyata masih perjaka dan belum menikah di usianya yang sudah berumur. Pria berdarah Tolaki ini dikabarkan juga sama sekali belum mengenal wanita. Sementara Ika anak yatim. Ayahnya sudah meninggal.
Saat pasangan ini menikah, keluarga mempelai juga hadir dan memberi restu. Bahkan, ibu dari perempuan hadir dan merelakan anaknya menikah.
“Yang perempuan ini sudah yatim. Ayahnya sudah meninggal,” kata Azis yang juga mantan Kandepag Bombana.
Kini keduanya menemukan kebahagiaan. Badu dan Ika sedang menikmati bulan madu, meninggalkan kebun dan perahunya yang menjadi awal dari tumbuhnya benih-benih cinta.
“Saya dengar, mereka mau bulan madu dulu di 19 November (kelurahan di Kolaka), belum mau kembali ke Konaweha,” lanjut Azis. (jpnn/lenterasultra)
Redaktur : Tim Redaksi