Keluarga dari seorang pria di Logan, Brisbane, Queensland yang dituduh melakukan pelanggaran terorisme pasca penggeledahan Sabtu (30/6/2018) pagi hari kemarin mengaku "sangat kecewaâ," kata anggota komunitas Islam terkemuka.
Seorang pria berusia 21 tahun itu menghadapi 14 tuduhan terorisme setelah Tim Gabungan Terorisme dan ASIO melakukan penggeledahan di properti milik keluarga Kuraby, di selatan Brisbane, pada Sabtu (30/6/2018) kemarin.
BACA JUGA: Bayar Gaji Rendah, Pemilik Panti Pijat di Canberra Digugat
Tuduhan itu mencakup lima tuduhan mempersiapkan serangan ke negara-negara asing untuk tujuan terlibat dalam kegiatan peperangan di akhir 2016 dan awal 2017, dan merekrut para remaja untuk bergabung dengannya. Photo: Ali Kadri mengatakan tuduhan yang dijatuhkan kepada tersangka tidak boleh dilihat sebagai cerminan dari komunitas muslim yang lebih luas. (AAP: David Kapernick)
BACA JUGA: Masih Punya Alasan Pakai Kantong Plastik Sekali Pakai?
Juru bicara Dewan Islam Queensland, Ali Kadri mengatakan tuduhan itu seharusnya tidak dilihat sebagai cerminan dari komunitas Muslim yang lebih luas.
"Ini mengejutkan dan mencengangkan dan kami tidak menyangka seseorang dengan tuduhan semacam itu akan berada di antara kami," katanya.
BACA JUGA: Kakek Australia Ini Jadi Backpacker Setelah Istri Meninggal
"Kami sebagai sebuah komunitas sudah sangat jelas sejak awal bahwa kami mengutuk organisasi teroris yang beroperasi di negara-negara itu.
"Siapa pun yang mencoba bergabung dengan mereka bukan hanya melanggar hukum Australia, tetapi melanggar kepercayaan masyarakat dan melawan masyarakat."
Ali Kadri mengatakan pria berusia 21 tahun itu adalah keponakan dari pemilik restoran Abdul Basith, yang ditikam hingga tewas di halaman depan rumahnya pada Oktober lalu.
Pembunuhan Abdul Basith tetap tidak terpecahkan dan hadiah $ 250.000 atau setara Rp2,6 miliar diberikan untuk informasi yang mengarah pada sebuah pengakuan. Photo: Abdul Basith "bekerja tanpa kenal lelah' di restoran India lokal yang dimilikinya. (Facebook: Hanan Dajan)
"Keluarga itu telah dilanda tragedi - kehilangan seorang pemuda tahun lalu karena peristiwa pembunuhan dan sekarang seorang pria yang lebih muda ditangkap karena tuduhan serius ini," katanya.
"Keluarga itu benar-benar hancur."
Ata-ur-Rehman Bhatti yang tinggal di dekat rumah yang digeledah, mengatakan dia benar-benar tidak percaya dengan apa yang terjadi.
"Dua puluh hari yang lalu saya melihat polisi di sini tetapi ini adalah pertama kalinya saya mendengarkan bahwa ada seseorang yang terlibat dalam kelompok teror," katanya.
"Tetapi hal baiknya adalah polisi federal kami melakukan pekerjaan yang sangat bagus terkait kejahatan semacam ini - itu harus benar-benar dicabut akarnya dari Australia - ini adalah masyarakat yang damai."
Pria berusia 21 tahun itu akan dihadirkan di pengadilan Magistrasi Brisbane besok.
Dia menghadapi hukuman maksimal penjara seumur hidup jika terbukti bersalah atas pelanggaran serangan itu dan 25 tahun jika terbukti melakukan pelanggaran terlibat dalam penyerangan asing.
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dobrak Stigma Pada Difabel Lewat Jualan Kopi