Seorang pria asal China Zou Chengfeng yang telah membantu belasan ribu warga lainnya untuk mengelabui sensor internet China yang disebut Great Firewall telah melarikan diri ke Amerika Serikat karena khawatir dengan keselamatan keluarganya.
Zou Chengfeng (44) mulai mengajar yang lain sejak tahun 2014 bagaimana bisa mengelabui Great Firewall, batas digital yang dibuat oleh pemerintah China guna mengontrol internet.
BACA JUGA: Kajian Independen Ungkap Kegagalan Pengaturan Ekspor Hewan Ternak Hidup Australia
Namun seiring dengan meningkatnya permintaan untuk mengajar bagaimana melihat hal-hal yang tidak disensor, Zou di tahun 2016 menciptakan modul pengajaran gratis yang kemudian disebarkan lewat media sosial Cina WeChar.
Kepada ABC, Zou mengatakan bahwa dia melakukannya karena dia percaya dengan sistem demokrasi.
BACA JUGA: Suplemen Olahraga Mengandung Zat Kimia Beracun
"Internet di China adalah intranet â bahan yang bisa kita lihat hanyalah hal-hal yang diijinkan oleh pemerintah China." katanya.
"Warga China yang menonton siaran berita dari televisi China CCTV jam 7 malam setiap hari pasti akan berpikir bahwa China adalah negara yang sangat kuat.'
BACA JUGA: Kanye West Jauhkan Diri Dari Politik Setelah Beberapa Kali Memuji Trump
"Tetapi ketika mereka mendapat informasi dari balik Great Firewall, merkea baru belajar mengenai keadaan sebenarnya dari perekonomian China dan bagaimana dunia memandang China."
Dalam usaha membantu lebih banhyak orang, Zou mengatakan dia membeli telepon dari berbagai merek dan model di toko loak, sehingga dia bisa menyesuaikan pengajaran sesuai dengan merek dan jenis telepon yang ada.
Dia telah berbagi pelajaran mengelabui sensor internet itu dengan lebih dari 150 ribu orang di WeChat dalam setahun terakhir saja.
Namun pengajaran Zou ini tidaklah semuanya mendapat tanggapan positif.
Dia mengatakan pernah beberapa kali diinterogasi oleh petugas berwenang China mengenai apa yang dilakukannya, dan juga keterlibatannya dengan gerakan pro demokrasi.
"Pada awalnya mereka ingin memberi saya uang dan kemudian mereka mulai mengancam saya." katanya.
"Mereka mengatakan bahwa bila saya terus melanjutkan kegiatan ini, hati-hati dengan istri dan anak-anak."
Zou, yang tidak mau menjelaskan kegiatan pro demokrasi yang dilakukannya mengatakan rumahnya di provinsi Jiangxi di China Tenggara didatangi petugas keamanan beberapa bulan lalu.
"Saya tidak bisa memberikan terlalu banyak informasi saat ini, karena saya khawatir dengan keselamatan yang lain."
"Saya sudah berhasil keluar dari kandang ini, namujn yang lainya masih berada di dalam tembok."
Departemen Keamanan Publik Provinsi Jiangxi tidak memberikan jawaban ketika ABC meminta komentar mereka.
Khawatir dengan keamanan istri dan kedua anaknya, Zou akhirnya memutuskan melakukan perjalanan ke Amerika Serikat empat bulan lalu untuk meminta suaka politik.
Dia terus membagi informasi mengenai bagaimana mengelabui Great Firewall dengan warga di China dan berharap akan bisa membantu sebanyak mungkin orang.
Lihat artikel selengkapnya dalam bahasa Inggris di sini
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ayah Tembak Mati Anaknya Usai Bertengkar Soal Telur Gosong