Glenn Gillam, seorang pria asal Victroria, Australia, memecahkan sebuah rekor memotong kayu yang telah bertahan 50 tahun di Tasmania. Ia berhasil memotong kayu berdiameter 30 sentimeter hanya dalam waktu 12,12 detik.
Di tahun 1965, Clayton Stewart berhasil membukukan rekor setelah memotong kayu 30 cm di Tasmania dalam tempo 13,7 detik.
BACA JUGA: La Nina Makin Sering Terjadi di Australia
Sejak itu, setiap tahunnya para pemotong kayu datang ke Tasmania untuk mencoba memecahkan rekor. Namun, baru Gillam yang berhasil melakukannya.
Ia pun mendapatkah hadiah 50 ribu dolar (sekitar Rp 500 juta) dari pengusaha Errol Stewart, yang tak lain adalah anak Clayton Stewart.
BACA JUGA: Penghargaan untuk Pangeran Philip Picu Kontroversi di Australia
Lomba memotong kayu dengan kampak ini memang rutin dilakukan bersamaan dengan peringatan Australia Day, Senin (26/1/2015).
BACA JUGA: Inilah Sejumlah Hal yang Dibanggakan Warga Australia
Atas prestasi Gillam tersebut, Stewart mengatakan sebenarnya secara teknis memotong kayu setebal 30 cm dalam waktu 13 detik sangat sulit dilakukan.
"Sebenarnya menurut saya ini mustahil dilakukan tapi toh kini telah tiga kali terjadi," katanya.
Untuk bisa melakukannya, kata Stewart, "Anda harus melakukan 12 kali potongan dengan kapak yaitu satu inchi setiap kalinya, jadi pas 12 inchi atau 30 cm."
Caranya adalah dengan 6 kali potongan di depan dan 6 kali potongan di belakang.
"Itu saja sudah pasti menghabiskan 12 detik waktu. Dan anda masih harus memutar kayu tersebut, yang artinya butuh minimal 1 detik lagi," jelasnya.
Karena itu, Stewart merasa sangat bangga atas prestasi Gillam yang bisa melakukannya di bawah 13 detik. Apalagi hasil potongannya sangat halus.
Menurut Stewart, ia sebenarnya pernah diminta untuk mengasuransikan rekor yang pernah dibuat ayahnya dahulu. Namun karena ia yakin rekor itu tidak akan terpecahkan lagi, makanya ia mengabaikan saran ini.
"Pecahnya rekor ini tentu saja akan menyulitkan kantong saya, tapi tidak apa-apalah," katanya mengenai uang 50 ribu dolar yang ia harus berikan kepada Gillam.
Stewart sendiri bangga karena event lomba memotong kayu di hari Australia Day ini telah menjadi warisan kebanggaan keluarganya selama ini.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Indonesia di Melbourne tak Ketinggalan Dukung KPK