jpnn.com - JAKARTA - Sosok pria jangkung berjenggot dengan sorban hitam dan dikelilingi pria-pria yang menyangkong AK-47, tiba-tiba membuat geger.
Pria itu mengajak warga negara Indonesia untuk ber-baiat dan memberikan dukungan organesasi garis keras Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) melalui Youtube. Siapa sebenarnya pria tersebut?
BACA JUGA: Prabowo Merasa Tersakiti dengan Kecurangan Pilpres
Kapolri Jenderal Sutarman, Senin (4/8) kemarin menyebut pria itu berinisial B. Eks Juru Bicara Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) Ahmad Fatih menyebut pria itu adalah Bahrunsyah. Nama lain adalah Abu Muhammad al Indonesi.
"Saya pernah melihat tapi tidak mengenalnya. Tahu muka saja," kata ustadz Fatih saat berbincang seperti dilansir Jateng Pos, Rabu (6/8).
BACA JUGA: Guruh Soekarnoputra Hormati Sikap Nasdem Pecat Kakaknya
Fatih menampik Bahrun merupakan bagian dari tandzim (kelompok) JAT pimpina Abu Bakar Ba'asyir.
"Yang saya tahu dia kelompok pengajian Ustad Aman (Abdurahman)," kata Fatih.
Ustaz Aman saat ini menghuni Lapas Kembang Kuning Nusakambangan karena terlibat dalam I'dad (pelatihan) militer di pegunungan Janto, Aceh.
BACA JUGA: Ketua MK: Gugatan Prabowo-Hatta Banyak yang Tak Sinkron
Penjara bukanlah yang pertama bagi ustaz Aman. Tahun 2004 dia ditangkap atas tudingan pelatihan militer di Cirebon dan kepemilikan bahan peledak.
Sosok Aman yang kerap menyuarakan tauhid ini dibebaskan tahun 2008 dari Lapas Cirebon.
Dua tahun menghirup udara bebas, dia kembali dijebloskan di penjara setelah Densus 88 menangkapnya di kediamannya di Sumedang, Jabar.
Sumber lainnya di kalangan gerakan Islam tidak begitu mengenal Bahrunsyah. Dia hanya tahu bahwa Bahrun tinggal dan menetap di sekitar Ciputat.
"Kalau kuliah di mana saya tidak tahu, termasuk keluarganya," kata sumber tersebut.
Sosok Abu Muhammad al Indonesi muncul lewat tayangan YouTube. Dengan bahasa Indonesia yang lancar dia berceramah dan mengajak WNI untuk berbaiat dengan ISIS.
Dalam video itu Abu Muhammad dikelilingi orang-orang yang menenteng senjata otomatis. Lokasi pengambilan gambar disinyalir bukan di Indonesia.
Muncul pertanyaan soal siapa Abu Muhammad yang diduga kuat sudah bergabung dengan ISIS itu" Memang masih teka-teki soal sosoknya, tetapi Kapolri Jenderal Sutarman sudah membuka sedikit.
Menurut Sutarman, Abu Muhammad memang seorang WNI dan inisialnya B. Pihak kepolisian juga sudah melakukan pemantauan dan identifikasi.
Pertanyaan berlanjut, siapa B ini? Memang masih menduga-duga, namun menurut pengamat terorisme UI, Ridlwan Habib, B ini adalah Bahrumsyah yang juga pernah kuliah di UIN Ciputat tapi tidak lulus.
"Istrinya tiga, salah satunya janda dari tersangka teroris yang ditembak Densus 88," kata Ridlwan, Selasa (5/8).
Menurut Ridlwan, kelompok ini anti negara. Bagi mereka hanya ada satu pemerintahan yang wajib ditaati yang dipimpin Abu Bakr Al Baghdady di Syiria. Karena itu kelompok ISIS mendukung pemerintahan yang pemimpinya menjalankan Daulah Islam (Sistem Islam).
"Jadi, hukum di RI tak dianggap oleh penganut IS," ujar Ridlwan yang juga alumni S2 Kajian Stratejik Intelijen UI ini.
Ridlwan mewanti-wanti agar diwaspadai sedini mungkin soal geliat kelompok ISIS. Februari lalu sudah ada kelompok ini di Indonesia yang terang-terangan mendeklarasikan diri, dan kemudian terakhir di Malang, Bekasi, juga di Lapas Nusakambangan.
"Saya khawatir ini seperti bom waktu yang bisa meledak kapan saja. Antisipasi harus dilakukan sejak sekarang," tutupnya.
Pemerintah sendiri kebakaran jenggot dengan munculnya ISIS di sejumlah daerah. Dengan cepat sekelompok orang mendeklarasikan dukungan dan bergabung dengan ISIS.
Bahkan Abu Bakar Ba'asyir bersama belasan orang di penjara Nusakambangan pun mendeklarasikan ISIS. Kelompok ini anti zionis. Mereka akan perang melawan orang-orang kafir yang memusuhi Islam. Di Solo ribuan orang juga deklarasi gabung ISIS sebelum lebaran. (dot)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dihadiri 2 Ribu Massa, Sidang MK Berjalan Lancar
Redaktur : Tim Redaksi