Pasalnya, hanya karena sang ibu terlambat masak mie pesanan pelaku, dia lantas mengamuk dan membacoki korban bersama kakak serta ponakan kandungnya hingga tewas. Tak luput tetangga pun turut jadi sasaran, hingga sekarat ditebas parang. Dalam kejadian kemarin, dua meregang nyawa sedangkan tiga lainnya kritis.
Amuk Munazir ini sontak membuat gempar Desa Arongan, Lhoksukon, Aceh Utara pada Rabu (26/6) pagi sekira pukul 10.00 WIB. Awalnya pelaku yang akrab dipanggil Nyakdi, membawa pulang mie instant ke rumahnya. Kepada Maimunah (60) ibu kandungnya, ia minta agar makanan tersebut segera dimasak.
Karena masih sibuk di dapur, Maimunah telat menyajikan keinginan pelaku. Merasa permintaannya diabaikan, Munazir malah berpikiran lain. Dengan sebilah parang sebagai senjata yang diambil dari dapur, pria gila ini mendekati ibunya.
Tanpa banyak cerita langsung ditebas ke bagian leher, hingga darah muncrat dan Maimunah terkapar di lantai.
Suara ribut-ribut di dapur memancing Juharah (40), kakak kandung tersangka datang ke belakang. Saat tiba di TKP, dengan parang terhunus di tangannya, Munazir kembali menebas leher si kakak.
Mendapat serangan mendadak, korban tak bisa mengelak meski awalnya sempat hendak melarikan diri. Ia pun roboh bersimbah darah dan tewas di tempat kejadian.
Selang beberapa detik kemudian, datang Sabari (20) alias Dek Gam. Pemuda tanggung ini merasa heran, karena mendengar jeritan saudara perempuannya. Ketika melongok ke dapur, ia terkejut melihat ibu dan kakak sudah dalam kondisi luka parah.
Belum sempat berusaha membantu korban, lagi-lagi ayunan parang Munazir singgah di kepala korban dan tubuhnya.
Sadar keselamatan jiwanya terancam, Sabari berupaya melarikan diri dari TKP. Tapi terus dikejar hingga keluar rumah dan naas bagi Maizar, bertemu dengan pelaku di halaman. Pemuda menggendong anaknya yang masih bayi tersebut diserang membabi-buta sampai ajalnya lepas.
Beruntung bayi dipegangnya tak dilukai pelaku, karena pria gila tersebut melihat tetangganya, Nurjannah (55) sedang berjalan ke arah mereka.
Lagi-lagi perempuan tak tau apa-apa ini ditebas, sampai tersungkur mencium tanah. Aksi brutal Munazir baru berhenti, ketika Fauzan Abdullah (48) salah seorang warga setempat melihat insiden maut. Dengan gagah berani, ia mendekati pelaku dan terlibat perkelahian sengit.
Dalam satu kesempatan, parang berhasil ditepis jatuh serta mengalahkan Munazir. Setelah itu barulah datang warga setempat guna menghakimi si anak gila sampai babak-belur.
Seluruh korban berjumlah lima orang selanjutnya diboyong ke rumah sakit. Dua diantaranya menjalani visum karena sudah tewas, sedangkan tiga lainnya dirawat inap akibat luka parah.
Korban meninggal adalah Juharah dan Maizar. Sementara yang kritis yakni Maimunah, Sabari dan Nurjannah.
Tragedi maut berdarah tersebut kemudian ditangani aparat kepolisian, mengevakuasi mayat dan korban luka-luka. Terkait kejadian ini Kapolsek Lhoksukon AKP Razali dikonfirmasi Metro Aceh (Grup JPNN), mengatakan sudah mengamankan pelaku ke sel tahanan.
"Kasus ini masih dalam penyelidikan kami. Sementara yang luka bacok telah dibawa ke rumah sakit, termasuk korban tewas," tandasnya.
Lanjutnya, pelaku pernah dirawat di rumah sakit jiwa di Banda Aceh, pada tahun 2012 karena mengalami gangguan jiwa. Namun akhir-akhir ini malah kabur dari rumah sakit jiwa tersebut, dan sempat luntang-lantung di Banda Aceh. Kemudian pada Selasa (25/6), Munazir pulang ke rumahnya.
“Maka terjadilah insiden ini. Namun saat pelaku pulang tersebut, keluarga terkejut. Karena dia tidak di jemput dari rumah sakit,” pungkas Razali. (zub)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggota TNI Tewas di Diskotek
Redaktur : Tim Redaksi