jpnn.com, JAKARTA - Ferdinand Hutahaean mendorong Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera melakukan reshuffle atau perombakan kabinet meski di tengah pandemi Covid-19.
Mantan ketua Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) itu menilai Jokowi harus merombak total jajaran kabinetnya dan melakukan reshuffle bersamaan dengan pergantian Panglima TNI beberapa bulan ke depan.
BACA JUGA: Ferdinand Beda Pendapat dengan Arief soal Jabatan Ahok di Kabinet
"Saya secara pribadi, prihatin melihat Presiden yang harus mati-matian turun ke lapangan untuk memantau dan memastikan kondisi terkendali, mestinya itu bisa dilakukan oleh menterinya," ucap Ferdinand kepada JPNN.com, Minggu (25/7).
Menurut Ferdinand, reshuffle kabinet harus dilakukan karena sejauh ini hanya beberapa menteri saja yang serius membantu presiden menangani pandemi virus Corona.
BACA JUGA: Pengumuman, FT Sudah Tertangkap, kepada Polisi Dia Menyebut Nama Wanita Ini
Itu pun, kata mantan politikus Demokrat tersebut, hanya dilakukan oleh menteri dan pimpinan lembaga yang tidak punya kepentingan politik pribadi lagi ke depan.
Ferdinand pun menyebut beberapa nama jajaran kabinet yang sangat serius membantu Jokowi, di antaranya Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan sekaligus koordinator PPKM Level 4 di Jawa-Bali.
BACA JUGA: Coba, Tunjukkan 1 Saja Prestasi Ahok
"Salah satunya Menko Marves Pak Luhut. Kemudian, Kapolri Listyo Sigit, Panglima TNI Hadi Tjahjanto, dan beberapa menteri lain yang secara jumlah tak banyak," ungkap Ferdinand.
Itulah sebabnya dia mendorong mantan gubernur DKI Jakarta itu segera melakukan evaluasi terhadap jajaran menteri di Kabinet Indonesia Maju.
"Maka saya pikir presiden harus serius melakukan evaluasi kabinet dan mengganti beberapa menterinya yang tidak serius bekerja untuk negara, tetapi sibuk berpolitik untuk dirinya," tutur Ferdinand.
Soal siapa saja menteri-menteri yang perlu diganti, dia meyakini Jokowi sudah mengetahuinya.
"Sekali lagi, saya meyakini Jokowi lebih paham dan lebih tau jajarannya, tetapi evaluasi harus dilakukan untuk perbaikan. Yang sibuk berpolitik untuk dirinya menuju 2024 silakan tinggalkan kabinet, biar negara diurus yang total bekerja untuk negara," pungkas Ferdinand. (fat/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam