"Saya tidak pernah melapor. Waktu itu saya datang cuma mengantar buku saya untuk Pak Abraham Samad (Ketua KPK)," kata Prijanto usai acara bedah buku karangannya berjudul "Kenapa Saya Mundur" di sebuah hotel di Jakarta Pusat, Rabu (5/9).
Prijanto mengungkapkan, dirinya merasa perlu memberi buku itu ke KPK sebagai informasi awal. Lewat bukunya, ia juga ingin menjelaskan kepada pimpinan KPK perihal alasan pengunduran dirinya dari jabatan Wagub.
Namun diakui Prijanto, buku karangannya memang memuat beberapa hal yang diklaimnya sebagai bukti penyimpangan di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. Namun demikian ia menyerahkan aparat penegak hukum untuk membuktikan dugaan korupsi di Pemprov DKI itu.
"Itu dugaan korupsi. Kan belum diperiksa oleh aparat," sebut purnawirawan perwira tinggi TNI ini.
Ia menyebut pihak yang melaporkan dugaan korupsi di Pemda DKI justru LSM bernama Solidaritas Nasional Antikorupsi dan Antimafia Kasus (Senat Markus). "Seharusnya KPK kan bergerak ke berbagai pihak. Kan ada Senat Markus. Saya ini cuma membuat buku dan mempertanggungjawabkan isinya ke publik," kelitnya.
Seperti diketahui, buku yang ditulis Prijanto mengungkapkan dugaan sejumlah pelanggaran aturan di Pemprov DKI. Pelanggaran itu antara lain terkait penunjukan direktur BUMD yang tidak sesuai prosedur, pungli yang diduga dilakukan oleh dinas-dinas di Pemda DKI, serta penyimpangan dalam penyediaan fasilitas umum atau fasilitas sosial(fasos/fasum). Dalam bukunya, Prijanto juga menyertakan bukti-bukti pendukung seperti salinan surat resmi terkait dengan berbagai dugaan korupsi di Pemda DKI. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ambil e-KTP, Warga Bekasi Dipungli
Redaktur : Tim Redaksi