Prima Wall System Permudah Pembangunan Infrastuktur

Rabu, 19 Februari 2020 – 22:19 WIB
Pembangunan saluran air menggunakan teknologi PWS. Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Pembangunan infrastruktur di Indonesia masih terus berlangsung, mulai pembangunan jalan tol, perumahan, maupun saluran air untuk mengendalikan banjir. Untuk mendukung keberhasilan pembangunan infrastruktur, perlu adanya pembaruan teknologi konstruksi agar makin mudah dikerjakan, cepat, kuat, hemat, dan bermanfaat dengan menggunakan tenaga rakyat, serta keakyaan sumber daya alam yang ada.

Nah, PT Prima Graha Bangun Tunggal menjawab semua kebutuhan tersebut dengan mengembangkan teknologi Prima Wall System (PWS). “Dengan menggunakan PWS maka pemilik proyek infrastruktur untung besar, cepat selesai dan mutu terjamin,” kata Indriyanto Isnugroho, General Manager PT Prima Graha Bangun Tunggal, di kawasan Cinere, Depok, baru-baru ini.

BACA JUGA: Jokowi Ingin Pastikan Anggaran dan Infrastruktur Tersedia

PWS terdiri dari panel-panel beton bertautan yang berbentuk khusus dan berfungsi untuk membuat saluran, turap, serta bak beton. Panel prefab ini berukuran fleksibel dan berbentuk bujur sangkar atau trapesium. Untuk turap dapat berbentuk persegi empat atau silinder. “Bobotnya ringan dan dapat diangkut hanya oleh 1 – 2 orang tenaga kerja, tidak memerlukan alat besar dan berat, sehingga panel PWS ideal untuk diterapkan di lokasi yang tidak dapat diakses oleh kendaraan,” ujar Indriyanto.

Menurut Direktur PT Prima Graha Bangun Tunggal, Michael Aloen Chandranata, panel-panel beton PWS telah diaplikasikan untuk berbagai keperluan dalam pembangunan. “Jadi, PWS telah digunakan untuk pembangunan saluran perkotaan dan saluran tersier, sekunder, bendung, turap, reservoir. Yang jelas menghemat biaya dan waktu,” ungkap Michael.

BACA JUGA: Rapat dengan Menteri PUPR, Komite II Minta Infrastruktur Daerah segera Dibangun

“Rumah PWS memakai dinding full beton bertulang yang ditanam di tanah, lebih cepat dalam pengerjaan dan hemat dalam pembiayaan. Kelebihannya tahan gempa bila dibanding sistem pondasi batu kali, sloof, kolom beton yang diisi batu bata atau panel-panel,” sambungnya.

Hal senada juga diungkap oleh Production & Development PT Prima Graha Bangun Tunggal Joseph Adrian Chandra. Menurutnya, panel-panel PWS sangat mudah diprabrikasi di dekat lokasi proyek. “Selain itu, mudah dirangkai menjadi struktur oleh tenaga masyarakat. Artinya bisa melibatkan dari sumber daya masyarakat setempat,” jelasnya.

BACA JUGA: DPD Minta Pemerintah Segera Garap Pembangunan Infrastruktur Daerah

PWS sudah membuktikan keandalannya ketika diterapkan untuk membangun turap sepanjang 4 meter di Jonggol Ciputra Group, saluran lebar dan tinggi 1,5 m proyek PLN Talaud, 25 km saluran bentuk trapesium tol Batang- Semarang, 17 km saluran perkotaan sampai dengan pelosok-pelosok Tanggerang dengan memberdayakan kurang lebih 1000 rakyat BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat), yang kini sudah pandai membuat pabrikasi dan memasang PWS.

“Saya berharap 1000 orang yang sudah mahir merangkai PWS ini dapat melatih masyarakat lain menjadi sejuta. Agar ikut serta dalam berpartisipasi menata infrastruktur dengan PWS yang paling hemat dan cepat dari Sabang sampai  Merauke. Begitu banyak saluran yang harus ditata. Rakyat juga mengharapkan mempunyai rumah yang kokoh dan berkualitas,” papar Joseph.(mg7/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler