JAKARTA - Pemerintah lebih memprioritaskan penanganan terhadap korban yang selamat dalam bencana banjir bandang di Distrik Wasior dan Distrik Wondiwai, Kabupaten Teluk Wondama, Papua BaratHal ini disebabkan sulitnya medan untuk melakukan evakuasi jenazah para korban.
"Sebagian besar wilayah terbenam Lumpur
BACA JUGA: Yakinkan Hutan Wasior Masih Perawan
Bahkan, ada yang sampai tiga meterSelain kendala alam, tutur Velix, pemerintah juga kesulitan mendatangkan alat penyemprot lumpur dan alat pemotong kayu yang merintangi jalan sehingga kendaraan sulit mendekati lokasi
BACA JUGA: Kemensos Bantu Korban Wasior Rp2 M
Kondisi tersebut sempat menyulitkan evakuasi korban luka ringan maupun luka beratBACA JUGA: Mestinya Bisa Diprediksi
Tinggal didistribusikan," katanya.Pulihnya bandara membuat pesawat pengangkut bantuan dari Palang Merah Indonesia (PMI) dapat mendaratkan bahan makanan, perlengkapan bayi, dan alat-alat rumah tanggaPMI juga telah mengirimkan desinfektan, lampu darurat, tenda terpal, selimut, dan jas hujan"Semua bantuan diangkut dengan pesawat kargo milik Ketua Umum PMI Jusuf Kalla," terang Kepala Divisi Bantuan Bencana PMI Pusat Arifin MHadi.
Relawan PMI kemarin juga mulai menyemprotkan desinfektan di sejumlah wilayah penemuan mayat karena mengeluarkan bau tidak sedapLangkah itu dimaksudkan untuk menghindari penularan penyakit.
Kepala Pusat Data dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Priyadi Kardono mengatakan, sampai kemarin sudah ditemukan 108 korban tewasSelain itu, 76 orang hilangKorban luka juga bertambahSaat ini, tercatat 172 orang mengalami luka beratDari jumlah tersebut, 115 orang dirawat di RSUD Nabire dan sisanya di RSUD Manokwari"Yang luka ringan 535 orang," ujarnyaSementara, jumlah pengungsi tercatat 1.049 orang saat ini berada di tenda pengungsian ManokwariSedangkan 135 orang ditampung di Nabire(kuh/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemegang HPH Tebang Hutan Seenaknya
Redaktur : Tim Redaksi