Prioritaskan Pembebasan 3 WNI dari Tahanan Malaysia

Kementrian Kelautan dan Perikanan Pilih Hindari Provokasi

Senin, 16 Agustus 2010 – 02:20 WIB

JAKARTA - Indonesia tak mau terpancing dengan aksi Polisi Malaysia yang menangkap tiga PNS Dinas Kelautan dan Perikanan Batam dengan tuduhan pelanggaran batas wilayahDirjen Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (P2SDKP) Kementrian Kelautan dan Perikanan Aji Sularso menegaskan, prioritas utama saat ini yang dilakukan Kementrian yang dipimpin Fadel Muhammad itu adalah membebaskan Asriadi, Erwan, serta Selvogrevo Wewengkang.

"Sejak insiden itu kita sudah menerima laporannya

BACA JUGA: SBY Kukuhkan Anggota Paskibraka

Saya sudah dua hari ngurusin ini sampe kecapekan
Dua direktur sudah saya tugaskan menyelesaikan masalah ini

BACA JUGA: Rekam Jejak Calon Ketua KPK Bikin Kecewa

Kita prioritaskan tiga pegawai kita itu dilepas dulu," ujar Aji saat dihubungi JPNN, Minggu (15/8) malam.

Ditambahkannya, pihaknya telah melaporkan masalah itu ke Menkopolhukam
"Saya sudah laporkan melalu pembicaran telpon

BACA JUGA: Kemlu Cari Akses Temui 3 WNI di Tahanan Malaysia

Arahan Pak Menko (Menko Polhukam), jangan sampai terpancingKalau soal klaim-klaiman wilayah laut, kita tidak mau terprovokasi karena faktanya belum ada kesepakatan dan kita juga tidak mengakui perbatasan versi mereka," tandas Aji.

Mantan perwira TNI Angkatan Laut itu juga menegaskan bawha semua masalah akan diselesaikan secara diplomatis dan penuh persahabatan"Yang penting tidak ada korbanPersoalan ilegal fishing di wilayah Malaysia, kita tidak mau terpancing dengan pernyataan atau klaim mereka," tegasnya.

Untuk diketahui, insiden itu bermula ketika Jumat (13/8) malam lalu, rombongan PNS Kepri yang menggunakan kapal Dolphin 015 memergoki lima kapal Malaysia yang sedang mencuri ikan di wilayah Tanjungberakit, Bintanmenurut Kepala Satuan Kerja Pengawasan Dinas Kelautan Karimun, Hermanto, lima kapal nelayan berbendera Malaysia itu diawaki tujuh orangHermanto dan rekan-rekannya  berhasil menangkap seluruh nelayan negeri jiran itu

Selanjutnya, warga Malaysia berikut kapalnya digiring menuju ke arah BatamDi tengah perjalanan, muncul kapal patroli Polisi Diraja Malaysia yang langsung memepet kapal Dolphin 015Hermanto menuturkan, Polisi Malaysia malah mengklaim perairan Tanjungberakit adalah bagian dari wilayah mereka

Adu mulut pun tak terelakkan dan berlangsung sekitar 15 menitMenurut Hermanto, Polisi Malaysia dengan cara menghardik dan membentak-bentak memaksa rombongan PNS Kepri masuk ke kapal patroli MalaysiaPolisi Malaysia menarik paksa tiga anggota rombongan dari kapal Dolphin 015 yaitu Asriadi, Erwan, dan Selvogrevo Wewengkang

Ketiganya adalah anggota Satuan Kerja Dinas Kelautan Kota BatamSetelah berhasil mengambil tiga PNS  tersebut, kapal patroli Malaysia tancap gas meninggalkan Hermanto dan dua temannya di atas kapal Dolphin 015.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolri Semakin Dicari


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler