Priscilla Sitienei, Nenek Usia 90 Tahun jadi Murid SD

Sabtu, 24 Januari 2015 – 09:51 WIB
SEMANGAT: Priscilla Sitinei di antara teman-teman sekolahnya. (BBC)

jpnn.com - PRISCILLA Sitienei punya semangat tinggi. Lima tahun lalu kemauannnya ditolak saat mendaftar jadi murid sekolah dasar. Alasannya, dia terlalu tua.

Namun, sekolah kemudian luluh ketika Sitienei yang kini berusia 90 tahun bisa meyakinkan bahwa dirinya serius. Kini semangatnya menjadi inspirasi bagi generasi muda Kenya.
------------
WAJAH Sitienei tampak serius saat mendengarkan guru yang sedang mengajar di depan kelas. Beberapa kali dia menuliskan nama-nama binatang dalam bahasa Inggris di buku catatannya.

BACA JUGA: Andrea Paresthu, Arsitek dan Pengusaha Kopi yang Juga Koki

Sudah lima tahun ini dia mengenyam pendidikan dasar di Leaders Vision Preparatory School di Desa Rift Valley, Ndalat, Kenya. Saat ini Sitienei masih duduk di kelas empat.

Dia mengikuti seluruh pelajaran seperti siswa lainnya. Mulai matematika, bahasa Inggris, seni tari, olahraga, hingga seni suara.

BACA JUGA: Suasana Haru Saat Jenderal Sutarman Melepas Jabatannya

Seperti biasa, saat belajar di sekolah, dia selalu duduk di bangku deretan terdepan. Usia yang sudah tua membuat penglihatan dan pendengaran Sitienei menurun.

Karena itulah, dia harus duduk di depan. Layaknya siswa pada umumnya, Sitienei juga menggunakan seragam sekolah lengkap dengan dasi.

BACA JUGA: Sosok Sutarman di Mata Plt Kapolri Badrodin Haiti

Enam orang piutnya (cucu dari cucunya) bersekolah di tempat yang sama. Mereka biasanya berangkat bersama-sama. Sitienei tidak merasa malu sama sekali bersekolah bersama mereka.

Teman-temannya yang lain berusia 10–14 tahun. Beberapa di antaranya pernah dibantu saat lahir dulu. Sebab, selama 65 tahun belakangan, Sitienei berprofesi sebagai bidan desa.

’’Saya ingin mengatakan kepada anak-anak di dunia, terutama anak perempuan, bahwa pendidikan akan menjadi harta kekayaanmu,’’ ujar perempuan yang akrab disapa Gogo itu.

Dalam bahasa Kalenjin, gogo berarti nenek. ’’Dengan pendidikan, kalian bisa menjadi apa pun yang kalian inginkan. Menjadi dokter, pengacara, ataupun pilot,’’ tambahnya.

Sitienei menjelaskan bahwa bukan tanpa alasan dirinya pergi ke sekolah pada usia senja. Dia ingin sekali membaca Alkitab dan menuliskan resep-resep ramuan herbal yang dipelajari selama 65 tahun menjadi bidan desa. Sayangnya, saat kecil, dia tidak bisa mengenyam pendidikan sehingga buta huruf.

Saat ini Sitienei sangat bersyukur karena akhirnya keinginannya tercapai. Dia sudah bisa membaca dan menulis. Lebih dari itu, dia juga ingin menginspirasi anak-anak di daerahnya agar mau mengenyam pendidikan.

’’Terlalu banyak anak usia sekolah yang tidak ke sekolah. Mereka bahkan memiliki anak,’’ jelasnya prihatin. Dia pernah menanyai mereka tentang alasan tidak ke sekolah. Anak-anak dan remaja tersebut menjawab bahwa mereka terlalu tua.

’’Saya katakan kepada mereka, saya pergi ke sekolah. Begitu juga seharusnya kalian. Tidak pernah ada kata terlambat,’’ tambahnya.

Kepala Leaders Vision Preparatory School David Kinyanjui menyatakan kebanggaannya terhadap murid spesial itu.

’’Gogo adalah berkah bagi sekolah ini. Dia telah menjadi motivator bagi seluruh siswa. Sejak kedatangannya, ada perubahan besar di sekolah,’’ ujarnya.

David menjelaskan bahwa Sitienei dicintai seluruh siswa. Sejak kedatangan Sitienei, suasana sekolah terasa sangat berbeda. Seluruh siswa senang belajar bersama Sitienei. Terlebih dia kerap menceritakan dongeng-dongeng lokal kepada para siswa.

Sitienei diperkirakan menjadi perempuan tertua di dunia yang mengenyam pendidikan sekolah dasar. Guinness Book of Records pernah mencatat Kimani Maruge sebagai perempuan tertua yang mengenyam pendidikan di sekolah dasar.

Maruge yang juga merupakan penduduk Kenya mulai sekolah di usia 84 tahun pada 2004. Dia meninggal lima tahun kemudian.

Pihak sekolah berencana memberi tahu Guinness Book of Records bahwa di sekolah mereka saat ini ada Sitienei yang telah menggugurkan rekor mendiang Maruge. (BBC/The Telegraph/sha/c6/ami)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Om Bob, Biasa Tidur Sekamar dengan Sopirnya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler