jpnn.com - JAKARTA - Kandidat Ketua Umum Partai Golkar Priyo Budi Santoso ternyata mengikuti isu soal setoran sebesar Rp 20 miliar yang harus dibayar masing-masing calon dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di Bali, Mei mendatang.
"Soal Rp 20 miliar itu cuma gosip dan sudah dibantah saudara Nurdin Halid. Dia juga geleng-geleng. Karena itu, sekarang sudah terbantahkan. Saya memilih untuk tidak secara terbuka mengritik yang ternyata gosip tadi," kata Priyo, saat konferensi pers di kantor DPP Partai Golkar Slipi, Jakarta Barat, Kamis (14/4).
BACA JUGA: KPK: Uang Pengganti Kok Masuk Kantong Plastik
Namun, Priyo sudah menelusuri informasi itu dan menerima penjelasan panitia pengarah Munaslub, bahwa sebenarnya maksud dari adanya urunan masing-masing calon itu tujuannya baik. Tapi, angkanya kemungkinan tidak sefantastis itu.
"Penyelenggaraan Munaslub ini diselenggarakan yang demokratis. Tadi Mas Hajri (Hajriyanto Y Tohari) sudah buka kartu, dukung tapi ora duwe duit (tidak punya uang)," tambah Priyo, sembari tertawa.
Memang, pada kesempatan itu politikus senior Golkar Hajriyanto Y Thohari sempat buka-bukaan, bahwa ketika meminta dukungan untuk maju sebagai ketum Golkar, Priyo mengaku tak punya uang banyak untuk membiayai Munaslub.
BACA JUGA: Jago, Habibie masih Bisa Berenang Selama ini
"Pengakuan saudara Priyo Budi Santoso kepada saya tidak punya cukup banyak uang untuk maju. Saya respek terhadap niat dia untuk maju dengan modal terbatas," ujar Hajriyanto.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Hajriyanto Tolak Jabatan Komite Etik Munaslub Golkar, Ada Apa?
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berkas Perkara Ivan Haz Dinyatakan Lengkap, Selanjutnya...
Redaktur : Tim Redaksi