:vid="7927"
JAKARTA - Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso menyatakan adanya kasus kebocoran surat perintah penyidikan (sprindik) Anas Urbaningrum tidak boleh mengurangi rasa hormat kepada Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad termasuk pimpinan KPK lainnya.
Pasalnya kelima pimpinan KPK tersebut juga memiliki prestasi. "Jangan sedikitpun mengurangi hormat kita dengan figur Abraham Samad dengan segala keunikannya, toh mereka berprestasi," ujar Priyo di DPR, Jakarta, Jumat (5/4).
Dikatakan Priyo, masalah sprindik itu merupakan masalah yang sepele. Karenanya tidak baik jika masyarakat menyalahkan Abraham melalui permasalahan tersebut.
Sebab menurutnya, figur seorang Abraham masih diperlukan untuk menjalankan biduk lembaga antikorupsi tersebut. "Padahal kita tahu dengan segala keunikannya figur Abraham Samad kita perlukan di KPK," terangnya.
Lebih lanjut, Priyo mengaku lega karena Komite Etik KPK hanya memberikan sanksi berupa teguran saja. Kalau Komite Etik melebihi takarannya, maka kredibilitas mereka akan dipertanyakan. "Saatnya pimpinan KPK membawa kembali wibawa KPK karena mereka masih kita butuhkan," ucapnya.
Politisi Golkar tersebut mengaku tidak mempermasalahkan Abraham yang dikenakan sanksi oleh Komite Etik. "Dia salah-salah sedikit enggak apa-apa, yang jelas dia terdepan dalam pemberantasan korupsi. Di mata saya Abraham Samad top," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Komite Etik telah menyimpulkan bahwa pelaku pembocoran Sprindik adalah Wiwin Suwandi yang tak lain Sekretaris Ketua KPK Abraham Samad. Meski demikian Komite Etik tetap menganggap Abraham melangar etika karena tidak bersikap sesuai kode etik pimpinan KPK. Selain itu, pimpinan KPK yang juga dianggap melanggar etika dalam kasus itu adalah Adnan Pandu Praja. (gil/jpnn)
JAKARTA - Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso menyatakan adanya kasus kebocoran surat perintah penyidikan (sprindik) Anas Urbaningrum tidak boleh mengurangi rasa hormat kepada Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad termasuk pimpinan KPK lainnya.
Pasalnya kelima pimpinan KPK tersebut juga memiliki prestasi. "Jangan sedikitpun mengurangi hormat kita dengan figur Abraham Samad dengan segala keunikannya, toh mereka berprestasi," ujar Priyo di DPR, Jakarta, Jumat (5/4).
Dikatakan Priyo, masalah sprindik itu merupakan masalah yang sepele. Karenanya tidak baik jika masyarakat menyalahkan Abraham melalui permasalahan tersebut.
Sebab menurutnya, figur seorang Abraham masih diperlukan untuk menjalankan biduk lembaga antikorupsi tersebut. "Padahal kita tahu dengan segala keunikannya figur Abraham Samad kita perlukan di KPK," terangnya.
Lebih lanjut, Priyo mengaku lega karena Komite Etik KPK hanya memberikan sanksi berupa teguran saja. Kalau Komite Etik melebihi takarannya, maka kredibilitas mereka akan dipertanyakan. "Saatnya pimpinan KPK membawa kembali wibawa KPK karena mereka masih kita butuhkan," ucapnya.
Politisi Golkar tersebut mengaku tidak mempermasalahkan Abraham yang dikenakan sanksi oleh Komite Etik. "Dia salah-salah sedikit enggak apa-apa, yang jelas dia terdepan dalam pemberantasan korupsi. Di mata saya Abraham Samad top," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Komite Etik telah menyimpulkan bahwa pelaku pembocoran Sprindik adalah Wiwin Suwandi yang tak lain Sekretaris Ketua KPK Abraham Samad. Meski demikian Komite Etik tetap menganggap Abraham melangar etika karena tidak bersikap sesuai kode etik pimpinan KPK. Selain itu, pimpinan KPK yang juga dianggap melanggar etika dalam kasus itu adalah Adnan Pandu Praja. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TNI AL, AU dan Polri Diminta Tiru AD
Redaktur : Tim Redaksi