Priyo Merasa Mampu Bawa Golkar Kembali Jaya

Minggu, 07 September 2014 – 18:39 WIB

jpnn.com - YOGYAKARTA - Priyo Budi Santoso siap bertarung menjadi Ketua Umum Partai Golkar pada Musyawarah Nasional PG yang bakal dihelat 2015 mendatang.

Jika terpilih menjadi Ketum PG, Priyo mengatakan akan menggunakan seluruh kemampuan untuk menggerakkan  seluruh elemen dan mesin partai  untuk kebesaran Golkar.

BACA JUGA: Priyo tak Ingin Golkar Dicap Partai Cap Orang Tua

Ia menjelaskan, dalam usia dirinya yang menginjak 48 tahun, merupakan puncak-puncaknya usia dan semangat untuk bekerja hebat mengkonsolidasi semua lini partai.

"Saya punya energi untuk datang ke seluruh jenjang mesin partai di provinsi,  kabupaten dan kota se-tanah air," kata Priyo saat memaparkan visi misinya dalam Diskusi Panel Nasional yang digelar Forum Komunikasi Ketua DPD Partai Golkar, Minggu (7/9), di Yogyakarta.

BACA JUGA: Disentil SBY, Tim Transisi Jokowi Tertibkan Anggota

Priyo tak menjanjikan sesuatu yang muluk-muluk, kecuali sebuah tekad kuat untuk memimpin langsung serta membawa kembali PG menuju puncak kemenangan.

Menurutnya, kemenangan PG harus diabdikan untuk membangun negeri, mempertahankan pondasi negara Pancasila dan UUD 1945,  menjaga jengkal-jengkal tanah NKRI, dan memelihara kemajemukan negeri yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.

BACA JUGA: MS Hidayat Janji Mengabdi 100 Persen untuk Partai

"Kemenangan Golkar adalah kemenangan rakyat," tegas Wakil Ketua DPR ini.

Dia pun mengatakan, PG harus belajar dari pengalaman di pemilu-pemilu sebelumnya agar tidak kembali menjadi 'partai yang tidak beruntung' dalam pemilu presiden.

"Pelajaran-pelajaran sebelumnya, kita sering menang dalam pemilu legislatif, tetapi selalu tidak beruntung dalam pilpres," kata.

Kata dia, berdasar pengalaman Partai Golkar memiliki kehebatan dalam membangun mesin politik, tapi keteteran dalam membangun ‘kekuatan figur’ yang potensial dan ‘layak jual’.

Menurutnya, kondisi ini yang membuat PG belum berhasil merebut kembali tampuk kepemimpinan nasional.

Priyo mengingatkan Pilpres dan Pileg secara serentak di 2019 akan membawa perubahan politik.

Model ini, kata dia,  memberikan peluang yang sangat kuat akan tergerusnya kekuatan institusional partai ke arah kekuatan personal.

Persoalan ini akan semakin kompleks dengan melihat kecenderungan tingkat kepercayaan rakyat terhadap partai politik yang terus merosot. Akibatnya kekuatan lembaga cenderung kalah oleh kekuatan figur personal.

Karenanya, sambung Priyo, PG harus tetap menjaga kekuatan kelembagaannya di mana partai politik tidak saja digerakkan oleh satu figur, tapi sistem.

"Tetapi pada sisi lain, harus mampu menghadirkan kader-kader terbaiknya untuk memenangkan Pemilu 2019," pungkas Priyo. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Airlangga: Golkar Harus jadi Rumah Aspirasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler