Priyo Merasa Tak Anti-HAM

Rabu, 25 Juli 2012 – 23:03 WIB

JAKARTA – Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso menepis tudingan yang menyebut dirinya sebagai tokoh anti-kemanusiaan akibat statementnya yang meminta Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) tidak membuka lagi peristiwa 1965. “Pernyataan itu sembarangan kalau kemudian menyampaikan saya sebagai anti kemanusiaan dan hanya karena faktor Golkar,” kata Priyo, kepada wartawan, Rabu (25/7), di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.

Sebelumnya diberitakan, Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS), Haris Azhar menuding Priyo layak dijadikan tokoh yang mengancam kemanusiaan di Indonesia. Priyo mengaku sudah mencermati pernyataan KontraS.

“Saya tertawa kecut, tetapi jangan terkesan (KontraS) menilai orang hanya karena berbeda pandangan mengenai masalah ini,” katanya.

Dia tetap berpandangan bahwa pembunuhan masyarakat sipil yang diduga terkait pemberontakan penghianatan PKI adalah menjadi bagian dari masa lalu sejarah. “Kita kan sudah mempunyai komisi kebenaran dan rekonsiliasi,” tegasnya.

Politisi Partai Golkar itu menambahkan, “Saya tidak pernah menganjurkan Komnas HAM untuk mengungkit-ungkit kembali luka lama itu, karena ini tidak produktif. Lebih baik kita melihat kedepan saja, apakah masih ada ihwal-ihwal yang dipandang sebagai melanggar HAM, itu jauh lebih produktif.”

Priyo justru menyarankan aktivis HAM konsentrasi mengawal titik balik reformasi.  "Meskipun demikian, kalau teman-teman LSM dan Komnas Ham mau mengungkit hal itu, silahkan. Hanya saya tidak sependapat dan tidak saya anjurkan,” ujarnya.

Priyo menegaskan, pernyataannya itu karena sebagai pimpinan DPR yang membidangi politik dan keamanan memiliki hak untuk berpendapat.  “Dan saya punya hak personal untuk menyampaikan pandangan saya,” pungkasnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU DKI Dianggap Pasif Jaring Pemilih Tambahan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler