jpnn.com, JAKARTA - Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) memutuskan bahwa Program Studi Ilmu Komunikasi pada Program Magister Universitas Mercu Buana (UMB) secara resmi besertifikasi Akreditasi A.
Peningkatan Akreditasi itu tertuang dalam Keputusan BAN-PT No. 1338/SK/BAN-PT/Akred//M/V/2019. Keputusan tersebut mulai berlaku sejak 7 Mei 2019 sampai dengan 7 Mei 2024.
BACA JUGA: Mobil Pembobol ATM di Kampus Mercu Buana Tabrak Tiang Listrik
Terhadap hal itu, Civitas Program Studi Pascasarjana Ilmu Komunikasi UMB merespons gembira atas peningkatan status tersebut.
BACA JUGA: UMB Jakarta Kirim Bantuan untuk Pengungsi Korban Tsunami
Ketua Program Studi Pascasarjana Ilmu Komunikasi UMB, Dr. Ahmad Mulyana mengatakan pihaknya terus mendorong agar kegiatan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat yang menjadi fokus selama ini tetap sesuai standar yang ditetapkan oleh Kemenristekdikti. Selain itu, fasilitas pendukung juga diharapkan mencukupi sesuai standar nasional.
“Di samping ketiga aspek tersebut (pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat, red), fasilitas juga harus mencukupi sesuai standar-standar yang ditetapkan oleh Kemenristekdikti,” kata Mulyana, sapaan Ahmad Mulyana.
BACA JUGA: UMB Kirim Bantuan untuk Korban Gempa Tsunami Sulteng
Pada kesempatan itu, Mulyana menyampaikan beberapa langkah di masa mendatang. Di antaranya, pelibatan mahasiswa baik dalam kegiatan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat terus berupaya sesuai pada standar nasional, bahkan nantinya mengejar target agar memenuhi standar internasional.
Hal itu, menurut Mulyana, sebagai bagian dari upaya mewujudkan Visi yakni “Menjadi Program Studi Magister Ilmu Komunikasi yang menghasilkan tenaga profesional, unggul dalam bidang Kreatif Manajemen Mediapreunership di Indonesia, berwawasan global pada tahun 2024.”
“Jadi ada keterkaitan dengan manajemen Mediapreunership. Itu sebuah target kita untuk mengantisipasi industri 4.0,” tegas Mulyana.
Mulyana menambahkan untuk mewujudkan target berstandar nasional dan internasional, pihaknya selalu meminta mahasiswa agar meresume jurnal internasional sesuai fokus bahasan, kemudian melakukan diskusi dan analisis. Selain itu, UMB juga melakukan kerja sama intensif dengan para praktisi, pihak industri sebagai user, alumni dan stakeholder. Hal ini diperlukan agar mendapatkan masukan sehingga ada pembaruan dari materi pembelajaran.
“Itu suatu hal yang selalu kami update agar bisa membaca situasi dengan mengidentifikasi persoalan di masyarakat,” katanya.
Dalam proses pembelajaran, menurut Mulyana, mahasiswa tidak sekadar tahu tetapi bagaimana teori dapat digunakan untuk menganalisa suatu situasi di masyarakat. Hal yang utama, lanjut Mulyana, proses tersebut disesuakan dengan tiga konsentrasi Prodi Magister Ilmu Komunikasi di UMB, yaitu Coorporate and Marketing Communication; Political Communication, dan Media Industry and Business.
Mulyana juga menambahkan UMB mendesain website yang memungkinkan terbangunnya ruang dialog baik mahasiswa, dosen, alumni, pihak industri dan stakeholder lainnya untuk mengetahui tingkat kepuasan. Dari proses tersebut, diharapkan akan melihat output baik aspek kemampuan, integritas, moral, bahasa Inggris, kemampuan IT dan sebagainya.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesan Andra and The Backbone Hadapi Kemajuan di Era Digital
Redaktur & Reporter : Friederich