jpnn.com, JAKARTA - Prodia Occupational Health Indonesia (OHI) berkomitmen untuk berperan aktif dalam upaya promotif dan preventif dengan menyediakan akses informasi kesehatan masyarakat.
Adapun Prodio OHI adalah penyedia layanan kesehatan yang berfokus pada kesehatan kerja, lingkungan kerja, dan keamanan pangan.
BACA JUGA: Ini Rahasia Prodia Tetap Eksis Selama 50 Tahun di Industri Layanan Kesehatan
Salah satu upayanya dengan menyelenggarakan webinar series POHI PROVEN bertema Water Safety & Quality for Our Health pada Kamis (10/8).
Marissa Apriyeni, Manager Prodia Food Health Laboratory (FHL) mengatakan bahwa pemilihan tema tersebut karena pihaknya melihat besarnya peran air bagi kelangsungan kehidupan manusia.
BACA JUGA: Prodia Layani 13,7 Juta Pemeriksaan Kesehatan Selama 2021
"Keamanan dan kualitas air yang kita gunakan dan dikonsumsi tentu sangat penting untuk diperhatikan dan dijaga oleh semua pihak.” ungkap Marissa Apriyeni, dalam keterangannya, Jumat (11/8).
Prodia FHL Bali, memberikan layanan laboratorium kesehatan masyarakat dengan berfokus pada keamanan pangan, termasuk di dalamnya keamanan dan kualitas air.
BACA JUGA: Beri Kontribusi untuk Dunia Kesehatan, Prodia Raih The Best CSR of the Year
Pada 2022, Prodia FHL telah diakui sebagai salah satu laboratorium penguji yang terakreditasi ISO 17025.
"Harapan kami, Prodia FHL dapat menjadi pusat laboratorium keamanan pangan yang dapat mendukung kegiatan di industri F&B, pariwisata dan FMCG serta bidang usaha lain," tuturnya.
Diketahui, webinar ketiga ini melanjutkan bagian pertama dan kedua yang berte 'Deteksi Dini dan Pencegahan Penyakit Infeksi pada Pekerja' dan 'Dispepsia pada Pekerja – things we should know' pada Juli 2023.
Hadir sebagai pembicara webinar, yakni I Made Partiana, SKM, M.Si selaku Pembimbing Kesehatan Kerja Ahli Madya dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali.
Kemudian, Prof. Dr. Ir. I Nengah Kencana Putra, MS Ahli Teknologi Pangan dari Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana, dan Prof. Drs. Bambang Wispriyono, Apt., Ph.D, dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh