jpnn.com, JAKARTA - Enam produk pemenang Good Design Indonesia (GDI) 2021 kembali meraih penghargaan Good Design Award (GDA) atau G-Mark.
G-Mark merupakan ajang penghargaan desain tingkat internasional yang diselenggarakan oleh Japan Institute of Design Promotion (JDP).
BACA JUGA: 2 Remaja Mabuk Sambil Naik Motor dan Bawa Celurit, Nih Orangnya
Capaian ini diumumkan melalui situs web resmi JDP pada Rabu (20/10).
“Dengan berhasil meraih penghargaan ini, menjadi bukti bahwa produk Indonesia mampu bersaing di pasar global. Semoga penghargaan ini mampu menjadi pendorong dalam menggerakkan kembali sektor perdagangan,” ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Didi Sumedi.
BACA JUGA: Begini Cara Remaja Putri Mendapatkan Rp 500 Juta, Anda jadi Korbannya?
Penghargaan ini, sambung Didi, diharapkan menjadi pintu pembuka yang lebih lebar lagi bagi produk Indonesia memasuki pasar global.
“Semoga di tahun depan, akan lebih banyak lagi produk-produk Indonesia yang berhasil meraih G-Mark dengan harapan produk Indonesia akan lebih mudah
memasuki pasar global, khususnya Jepang,” kata Didi.
Melalui kolaborasi antara Direktorat Jenderal PEN Kementerian Perdagangan dengan JDP, GDI kini telah terkoneksi langsung dengan GDA. Dengan kata lain, GDI merupakan screening awal bagi peserta untuk mengikuti GDA selain dari jalur mandiri.
Tahun ini, Ditjen PEN memfasilitasi 20 produk GDI untuk mengikuti the 2nd Screening GDA pada 17-19 Agustus 2021 di Aichi Sky Expo Jepang.
Hasilnya, enam produk sukses meraih penghargaan, yaitu Kubiko, Poreblock, Mukura BYOND, Rekajalin, Jukung, serta Cakra Selaras Wahana.
Salah satu produk yang meraih penghargaan G-Mark adalah Kubiko, produk tas koper dari PT Continental Panjipratama.
Produk ini terinspirasi dari gaya hidup mobile para pelancong (traveler) dengan tuntutan tetap produktif, bahkan ketika sedang bepergian.
Produk lainnya adalah Poreblock, yaitu beton berpori dalam bentuk paving block yang dapat meresapkan air dari Teknologi Kanggo Nusantara Bagja. Memanfaatkan limbah batu bara dan memiliki laju infiltrasi 100 kali lebih cepat dari paving block konvensional, beton berpori ini memiliki kekuatan yang dapat dilewati truk seberat delapan ton.
Selanjutnya, Mukura BYOND dari PT Mujur Kurnia Ampuh, sebuah roster yang berfungsi sebagai lubang angin untuk ventilasi dan penerangan alami dalam bangunan. Berbahan keramik granit, produk ini 75 persen lebih ringan daripada roster bata dan beton.
Kemudian, Rekajalin adalah anyaman dari PT Berkat Kriya Tritunggal. Terinspirasi dari ornamen relief candi dan corak anyaman suku Dayak, tercipta teknik anyam Holografis Byoliving.
Anyaman ini menggunakan rotan berkualitas dari hutan Kalimantan yang luas dan khusus dipilih sebagai material khas kebanggaan bangsa.
Berikutnya, Jukung dari Karya Dua Anyam. Sebuah wadah modern berbentuk kotak sederhana yang menawarkan kemudahan penyimpanan dan dekorasi yang serba estetik.
Terinspirasi dari bentuk perahu milik para penganyam wanita Kalimantan Selatan, karya desainer Eugenio Hendro dan Dua Anyam ini dibuat secara handmade menggunakan bahan purun yang fleksibel dan alami.
Terakhir, Cakra Selaras Wahana, sebuah bangunan layang pertama di Indonesia yang berfungsi mengintegrasikan transportasi umum moda raya terpadu (Mass Rapid Transit/MRT) Jakarta dengan Transjakarta Koridor I, XIII, dan Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB).
Berdiri di ruas jalan terbatas, bangunan ini menjadi solusi aksesibilitas bagi halte koridor XIII yang selama ini belum dapat beroperasi karena terletak di ketinggian sekitar 23 meter di atas jalan. (rhs/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti