Produk Tembakau Alternatif Terbukti Berhasil Menurunkan Prevalensi Perokok

Selasa, 17 Agustus 2021 – 04:04 WIB
Ilustrasi. Rokok elektrik/vape. Foto Drake

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) Garindra Kartasasmita menilai strategi pemanfaatan produk tembakau alternatif, sangat sesuai untuk mendukung program pemerintah dalam  mengurangi jumlah perokok.

Saat ini, jumlah perokok di Indonesia mencapai 67 juta jiwa dan berbagai cara yang dilakukan oleh pemerintah dinilai belum cukup efektif untuk menurunkan angka tersebut.

BACA JUGA: Meriahkan Bulan Kemerdekaan, Mitra10 Banjir Berbagai Promo

“Strategi pemanfataan produk tembakau alternatif (di Selandia Baru) sangat sesuai dan bisa menjadi solusi yang tepat bagi perokok yang ingin mengurangi risiko dari kebiasannya,” kata Garindra.

Garindra menuturkan, pemanfaatan produk tembakau alternatif akan jauh lebih membuahkan hasil dalam menekan prevalensi perokok ketimbang menaikkan harga atau cukai rokok.

BACA JUGA: Semarakkan HUT ke-76 RI, Warga Papua Kompak Hiasi Kampungnya Masing-masing

Hal ini sudah dibuktikan oleh negara Selandia Baru dan Inggris.

Berdasarkan data terbaru dari Survei Kesehatan Selandia Baru, tingkat merokok harian turun dari 12,5% pada 2018/2019 menjadi 11,6% pada 2019/2020 setelah pemanfaatan produk tembakau alternatif.

BACA JUGA: IDeA Indonesia, Lembaga Pelatihan Perhotelan Terbaik Nasional

“Produk tembakau alternatif ini terbukti berhasil menurunkan prevalensi perokok selama pemerintah turut mendukung dan mengedukasi masyarakat, seperti yang telah dilakukan oleh Selandia Baru,” jelas Garindra.

Selain itu, Pemerintah Indonesia juga perlu memberikan dukungan dalam bentuk regulasi yang sesuai.

Garindra mengungkapkan pihaknya telah berdiskusi dengan pemerintah untuk menyampaikan aspirasi industri kecil, demi terciptanya regulasi yang sesuai dengan karakterisik, profil risiko produk serta kondisi industrinya.

“Apabila pemerintah tidak segera membuat regulasi-regulasi yang sesuai, maka solusi ini tidak akan berjalan dan Indonesia akan selalu mengalami masalah yang sama dari tahun ke tahun,” katanya.

Terpisah, Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Gadjah Mada Satria Aji Imawan juga mendukung adanya peraturan khusus bagi produk tembakau alternatif.

Dengan kehadiran regulasi tersebut, maka akan mempermudah pemerintah untuk mengoptimalkan potensi produk tembakau alternatif dalam menangani masalah rokok di Indonesia.

“Hal ini berpotensi untuk melihat transformasi dari perokok untuk beralih menggunakan produk tembakau alternatif dan tidak lagi merokok,” seru Satria.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler