Produk Tiongkok Merajalela, Industri Alas Kaki Tak Berdaya

Selasa, 03 Oktober 2017 – 11:37 WIB
Ilustrasi alas kaki. Foto: Nurchamim/Radar Semarang/JPNN

jpnn.com, SURABAYA - Industri alas kaki di Jawa Timur menurun hingga 33 persen selama semester pertama 2017.

Penurunan pasar terjadi di pasar domestik dan ekspor.

BACA JUGA: Selamat Datang Hu, Bye Bye Sun

Hal itu tak lepas dari perekonomian dunia yang lesu.

Ketua Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Jatim Winyoto Gunawan menyatakan, penurunan pasar sepatu domestik sepanjang semester pertama anjlok 20 persen dibandingkan tahun lalu.

BACA JUGA: Angpao pun Dikirim dengan WeChat

Selain permintaan turun, industri alas kaki dalam negeri sedang diserbu produk impor asal Tiongkok.

Bahkan, pangsa pasar sepatu produksi Tiongkok di dalam negeri pada 2016 mampu mencapai 59,1 persen.

BACA JUGA: BRICS Lawan Proteksionisme AS

Padahal, industri alas kaki Indonesia menduduki peringkat kelima di pasar dunia setelah Tiongkok, India, Vietnam, dan Brasil.

Meski demikian, pangsa pasar alas kaki Indonesia di pasar internasional hanya sekitar 4,4 persen.

Berdasar data Trade Map, ekspor sepatu Indonesia masih tumbuh 3,3 persen.

Yakni, dari USD 4,85 miliar pada 2015 menjadi USD 5,01 miliar pada akhir tahun lalu.

’’Industri alas kaki dan produk kulit masih strategis dan seharusnya menjadi prioritas untuk terus dikembangkan,’’ tegas Winyoto, Senin (2/10).

Produk domestik bruto kelompok industri alas kaki juga terus naik, dari Rp 31,44 triliun pada 2015 menjadi Rp 35,14 triliun akhir tahun lalu.

Meski demikian, persaingan di pasar internasional memang sangat ketat, terutama di Eropa Barat.

’’Indonesia harus bersaing dengan negara-negara pengekspor alas kaki dari Eropa Timur,’’ paparnya.

Industri alas kaki Indonesia juga masih dikuasai industri kecil dan menengah (IKM).

Berdasar data Kementerian Perindustrian, nilai produksi IKM alas kaki diperkirakan mencapai Rp 24 triliun tahun ini.

Tahun lalu, nilai produksi alas kaki IKM mencapai Rp 22,98 triliun.

Untuk menggairahkan sektor alas kaki lagi, pemerintah diminta memberikan stimulus berupa pembatasan sepatu impor.

Dengan demikian, devisa hasil ekspor dan penyerapan tenaga kerja bisa lebih tinggi. (car/c15/noe)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kim Jong-un: Kami Baru Pemanasan


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler