Produk UMKM Jawa Tengah Naik Kelas, Nilai Ekspor Tembus USD 2,5 Miliar

Sabtu, 13 Mei 2023 – 00:21 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat melepas ekspor di Banyumas. Dok tim media Ganjar.

jpnn.com, BANYUMAS - Sektor UMKM Provinsi Jawa Tengah terus menunjukkan peningkatan untuk nilai ekspor. Pada triwulan I 2023, neraca ekspor Jateng mengalami surplus USD 708 juta dengan nilai ekspor tembus hingga USD 2,5 miliar.

Hal itu disampaikan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo seusai melepas eskpor produk UMKM ke luar negeri di Hotel Java Heritage, Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas.

BACA JUGA: Ganjar Pranowo Terima Penghargaan The Best Governor 2023

Menurut Ganjar, UMKM Jateng terbukti mengalami naik kelas dengan bertambahnya produk-produk, serta nilai ekspor yang dikirim ke luar negeri.

"Pendampingan dari pemda, pegiat dan aktivis UMKM sudah membuahkan hasil. Tentu saja sudah ada yang jauh punya pengalaman lebih dulu dan sudah cukup lama mereka ekspor ke banyak negara," ujar Ganjar dalam siaran persnya, Jumat (12/5).

BACA JUGA: Angka Pengangguran dan Kemiskinan di Jateng Turun Selama Dipimpin Ganjar

Adapun empat dari tujuh kontainer yang dilepas Ganjar merupakan produk UMKM dari berbagai olahan. Seperti PT Indesso Aroma (minyak atsiri) yang ekspor ke Tiongkok, CV Inagro Jinawi (gula kelapa organik) ekspor ke USA, CV Permata Satria (gula kelapa retail) ekspor ke USA.

Selain itu, ada juga PT Lestari Jaya Bangsa yang mengolah produk makanan olahan mie sohun dan kerupuk bawang yang akan mengirimkan dagangannya ke Arab Saudi.

BACA JUGA: Survei SMRC: Dalam Sebulan Nama Ganjar Pranowo Makin Populer Dibanding Prabowo

Dari keempat perusahaan tersebut saja, total nilai ekspor sebanyak USD 401.412 atau sekitar Rp 5.918.037.186.

Kemudian dari kabupaten lain, ada PT Rayung Pelangi Nusantara dari Kabupaten Purbalingga yang mengolah sapu gelagah untuk diekspor ke Korea Selatan. Lalu CV Bunga Palm dari Kabupaten Purbalingga yang memproduksi gula semut organik untuk dijual ke USA.

Lalu CV Syams Indonesian Handicraft dari Kabupaten Pati, memproduksi tas anyaman yang bakal dikirim ke Jepang. Total nilai ekspornya mencapai USD 91.000 atau sekitar Rp 1.341.617.550.

Ganjar pun berpesan kepada seluruh pelaku UMKM untuk menjaga kualitas produk dagangannya masing-masing. Dengan harapan, produk UMKM mereka bisa menjangkau lebih banyak negara.

"Saya pesan kepada mereka untuk menjaga kualitas, termasuk saya ingatkan tadi umpama gula kelapa yang asalnya dari tanaman organik. Keorganikan tanaman harus dijaga, untuk menjaga kualitas," kata Ganjar.

"Kalau itu bisa terus berjalan konsisten, maka ini pasarnya sangat khusus dan pasti repeat order akan berjalan. Jadi, kami akan dampingi terus UMKM agar ekspornya makin banyak," sambung Ganjar.

Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jateng Ratna Kawuri menyebutkan keberhasilan naik kelas UMKM tak lepas dari pendampingan dan pembinaan yang terus menerus dilakukan pemprov.

Ratna mengatakan coaching program ekspor yang dijalankan Pemprov Jateng kepada para pelaku UMKM berhasil menciptakan produk-produk berkualitas.

"Dari keseluruhan, sebagian perusahaan itu juga hasil dari ekspor coaching program. Jadi, disperindag itu punya satu layanan atau fasilitas memberikan coaching program untuk ekspor," ucap Ratna.

Dia menuturkan pihaknya bakal terus berkomitmen untuk menciptakan dunia usaha yang unggul dan mampu bersaing dengan produk-produk luar negeri.

"Yang membanggakan adalah mereka semua dari UMKM. Makanya tadi kami sampaikan UMKM naik kelas itu tidak hanya slogan saja, tetapi memang sudah terbukti dan bisa direalisasikan," kata Ratna. (cuy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... GBB dan FSB Garteks Rapatkan Barisan Untuk Memenangkan Ganjar di 2024


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler