Produksi Batu Bara 56,2 juta Ton, BUMI Catat Pendapatan USD 4,8 Miliar Selama 9 Bulan

Rabu, 10 Januari 2024 – 21:37 WIB
Proyek penambangan batu bara. Ilustrasi Foto Batu Bara: Antara

jpnn.com, JAKARTA - PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) mencatatkan pendapatan secara konsolidasi sebesar USD4,8 miliar sampai September 2023.

Pendapatan itu turun 24 persen secara year-on-year (yoy), dari sebelumnya USD 6,3 miliar per September 2022.

BACA JUGA: Bahaya Jika PKPU Kepada Antam Dikabulkan

Corporate Secretary PT BUMI Resources, Dileep Srivastava menuturkan situasi kondisi geopolitik dan ekonomi global, harga batubara yang menurun dan ketidakpastian pasar batu bara turut menjadi penentu dalam pendapatan BUMI.

Pembayaran royalti sebesar 32% termasuk pajak dan subsidi harga domestik juga memberikan kontribusi besar berkurangnya pendapatan BUMI.

BACA JUGA: Ciptakan Keunggulan, SIG Berkomitmen Perkuat Inovasi & Kolaborasi

Kondisi ini diperburuk dengan naiknya harga bahan bakar yang dan meningkatnya stok persediaan serta tingginya angka produksi batubara di India dan Tiongkok, bahkan di dalam negeri.

Hingga akhir September 2023, BUMI memproduksi batu bara sebesar 56,2 juta ton. Angka ini meningkat 5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebanyak 53,7 juta ton.

BACA JUGA: Banyak Peserta Seleksi CASN Lulus Berkat Ikut Bimbel

Peningkatan produksi ini secara umum bisa dikaitkan dengan kondisi cuaca yang mendukung di area tambang.

Sedangkan penjualan BUMI meningkat 5% dari tahun lalu di tengah penurunan harga batu bara sebesar 28% menjadi US$85,2/t dari US$118,7/t tahun lalu.

BUMI telah mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk, sebesar USD58,3 juta.

“Prioritas utama BUMI saat ini adalah mengoptimalkan biaya, menerapkan digitalisasi, mengupayakan bauran energi, menyesuaikan produksi dengan kebutuhan pasar dan memastikan inventori yang rendah guna mengoptimalkan modal kerja,” terang dia.

Prospek untuk 2024 terlihat lebih baik dengan asumsi harga batu bara yang meningkat, penurunan harga bahan bakar, produksi batu bara yang lebih tinggi, dan peningkatan kontribusi anak perusahaan.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler