Produksi Bawang Merah Terancam Turun

Senin, 24 Juni 2013 – 04:48 WIB
SURABAYA-curah hujan tinggi  berdampak pada produksi bawang merah. diperkirakan produksi bawang merah pada panen raya pada bulan depan mengalami penurunan. karena itu, petani meminta agar penurunan ini tidak diikuti dengan masuknya bawang merah impor.

Ketua Ketua Asosiasi Bawang Merah Jatim Akad mengatakan curah hujan mempengaruhi kegiatan budidaya bawang merah. Sebab, tanaman menjadi rentan penyakit serta tidak bisa berproduksi secara maksimal. "makanya kami perkirakan, panen pada juli nanti tidak bisa maksimal, malah mengalami penurunan dibandingkan panen sebelumnya pada april lalu," kata dia kemarin.

Dia memprediksi, penurunan produktivitas tiap hektare bisa mencapai 30 persen. Apabila biasanya bisa menghasilkan 18-20 ton per hektare, maka terjadi penurunan sehingga hanya bisa menghasilkan 12-13 ton per hektare. "Sebelum ini, kami sudah panen pada April lalu. Saat itu kondisi masih bagus, produktivitas cenderung normal dengan rata-rata per hektare sekitar 14 ton," tutur dia.

Turunnya produktivitas itu bakal terjadi pada seluruh areal tanam bawang merah di jawa timur. Sebab, curah hujan tinggi cenderung merata di seluruh daerah. "Dampak itu akan terasa di berbagai daerah, termasuk sentra produksi bawang merah di Nganjuk dan Probolinggo dengan luas areal tanam sekitar 10.000 hektare," jelasnya.

Akad mengatakan, penurunan itu jangan sampai diikuti dengan dibukanya keran impor untuk bawang merah. Sebab, kian merugikan petani bawang merah. "Hingga sekarang harga bawang merah cenderung stabil. Seperti bawang merah kualitas bagus dihargai Rp 15.000-16.000 per kg. Kami harap ke depan harga bawang merah tetap stabil, kalaupun mengalami penurunan tetap bisa di atas Rp 10.000 per kg," urai Akad.

Sebab, biaya pokok produksi seperti benih terbilang tinggi. Disebutkan, harga benih bawang merah mencapai Rp 30.000-35.000 per kg. Tapi, dengan adanya kenaikan BBM, lanjut Akad, harga bawang merah berpotensi naik. "Kalaupun naik, kami harap petani juga bisa menikmati keuntungan dari kenaikan harga," tukasnya. (res)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kaum Ibu Tak Setuju Kenaikan BBM

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler